HALLO AUTHOR YANG CANTIK DAN SEKSI INI KEMBALI. SELAMAT MEMBACA KALIAN PECINTA SILAMEDA 😝💅
~Sejumput Dendam Rana~
Selamat mengontrak di rahim Mama, Debanad. Semoga saat kamu lahir nanti tidak kaget dengan harta Papa yang melimpah.
~Rana~Sejumput Dendam Rana~
"Jadi kamu..." Daniel mendongak, menatap Rana dengan pandangan sendu. "Positif covid?"
"Papa!"
"Nggak papa, Ran. Jangan takut, setidaknya ini bisa menjadi bukti kalau di dalam diri kamu bisa mengandung sesuatu yang positif."
Melihat Rana yang mendengus kesal, Daniel yang telah menobatkan diri sebagai suami terpeka sejagat raya segera merentangkan tangan.
"Sini saya peluk, biar hal positif dalam diri kamu itu menular. Kalau saya juga positifkan seru, kita bisa isolasi bareng." jelasnya dengan mata berbinar.
"Anggep aja ruang isolasi sebagai profit tempat agenda silameda paling potensial, dari pada kita ke kebun jagung terus gatel-gatel lagi. Mending di ruang isolasi, lumayankan dapet tempatnya baru plus suasana baru, jadi kita tinggal nyari gaya baru aja, gimana kamu punya referensi?"
Rana memijit pelipisnya pelan, pusing menghadapi Daniel yang selalu menggebu-gebu setiap menyiapkan rencana berkaitan dengan silameda. Padahal seingat Rana mereka hampir melakukannya setiap hari, bahkan saat Rana mendapat tanggal merahnya pun Rana sampai harus menyiasati dengan cara lain untuk sekedar membuat Daniel menuntaskan gairahnya. Tapi entah mengapa Daniel seakan tidak pernah puas, terus memintanya lagi dan lagi.
Mungkinkah ini efek menahan diri selama bertahun-tahun membuat Daniel menjadi serigala buas penggila dada dan selakangan begini?
"Sayang,"
"Ah, ya Pa?"
Puncuk kepala Rana ditepuk pelan. "Jangan terlalu dipikirin."
"Kalau kamu nggak punya referensi gaya baru, nggak usah risau, kamu tenang aja. Suamimu tercinta ini sudah mempunyai opsi lain, kalau bukan gaya kita bisa menggunakan cara yang baru supaya adrenalin kita semakin terpacu. Pakai gemi misalnya."
"Gemi?" beo Rana membuat Daniel mengangguk.
"Iya, Gemi alias gelembung berminyak. Kamu nanti tinggal pilih mau yang bergerigi atau yang rasa buah, saya manut aja yang penting ukurannya large. Jangan salah ukuran! Kalau kekecilan kasihan Daug kegencet, nanti susah bergerak lincah."
"Pa!"
"Jangan nolak, Ran." sela Daniel saat melihat Rana akan kembali bersuara.
"Sekali-kali nggak langsung skin to skin kayaknya seru, biar nanti Daug sama Mera ngerasain main petak umpet tapi versi menyakitkan. Saling bertemu dan menyatu tapi tak bisa saling bercumbu." jelasnya disertai kekehan.
Rana menghela nafas kasar, kepalanya terasa semakin pening mendengar perkataan Daniel yang semakin ngawur. Padahal tadi awalnya Rana hanya ingin memberi kejutan kabar kehamilan, tapi Daniel malah salah paham mengira Rana positif covid, mengajak isolasi bersama sampai promosi kondom. Dasar pak tua maniak!
"Tapi nanti pas mau keluar lepas geminya ya, sperma saya itu limited edition sayang kalau dibuang. Mending disemburin aja ke Mera, biar dia kaget abis main petak umpet tiba-tiba kena semprot sampai banjir."
"PAPA!"
"Jangan teriak-teriak, Sayang. Suaranya disimpen dulu, teriaknya nanti pas kita silameda di ruang isolasi aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejumput Dendam Rana
HumorTentang Rana yang harus menerima kenyataan pahit. Saat suaminya harus menikah lagi dengan anak dari pendonor ginjal untuknya. Hingga satu tahun berlalu, takdir membawa Rana kembali masuk dalam keluarga mantan suaminya. Bukan sebagai menantu tapi seb...