Part 22

104K 12.6K 3.7K
                                    

HAI PADA KANGEN GAK SAMA CERITA INI, MAAF UPNYA AGAK LAMA KARENA AUTHOR ADA KESIBUKAN. SELAMAT MEMBACA!

~Sejumput Dendam Rana~

Berada di titik sepi bukan alasan untuk kembali merajut kisah yang membuat hatimu berdarah, seperti memaksa menulis buku yang telah tamat tidak ada hasil akhirnya selain sia-sia.
Jadi sudah saatnya kamu berhenti untuk pusing, memikirkan dia yang menganggapmu asing

~Rana

~Sejumput Dendam Rana~

Sial! Hari ini benar-benar menjadi hari tersial dalam hidup seorang Damara Allucas Maheswara, yang pertama pesta mewah untuk memperkenalkan sang istri sekaligus mengumumkan kehadiran calon pewaris tahta Maheswara hancur berantakan.

Bahkan Damar yakin jika dirinya sekarang ini mungkin sedang menjadi bahan perbincangan akibat penggalan video yang seolah-olah membuat Damar terlihat menjadi suami kejam dengan melakukan tindakan KDRT. Padahal sebenarnya bukan begitu, Damar merupakan tipe laki-laki penyayang wanita buktinya saja Damar mempunyai istri dua.

Yang terjadi sebenarnyapun Damar pada saat itu tidak benar-benar melakukan KDRT tapi hanya sedikit memberi pelajaran untuk Rana karena kelakuan Rana sendiri yang sudah kurang ajar dengan membela si anak cacat itu, bahkan Rana juga mencoba membalikkan fakta dengan memfitnah Karmila dengan mengatakan bahwa Karmila mencoba mencelakai si anak cacat itu.

Jelas saja Damar langsung murka. Tidak mungkin Karmila melakukan hal sekeji itu bukan? Damar yakin itu hanya akal-akalan Rana untuk memperkeruh hubungan Damar dengan Karmila, padahal semua juga tahu jika surga seorang laki-laki itu berada di bawah telapak kaki Ibunya. Tapi Rana dengan tega mencoba meretakkan hubungan Ibu dan anak lelakinya sendiri. Memang Rana itu terlalu nekat hanya karena rasa cemburunya pada perhatian Karmila yang selalu tertuju pada Nirmala membuat Rana gelap mata dan merencanakan hal-hal keji. Untung saja Damar dengan cepat bisa tanggap dan mencium stategi keji yang coba Rana bangun.

"Pesona Damar memang tiada duanya." gumam Damar sembari terkekeh.

Rana memang begitu, gengsinya saja sebesar gunung tapi rasa cintanya pada Damar seluas samudra. Jadi percuma saja bukan jika Rana mencoba menutupi semuanya akan tetap terlihat jelas bukan?

Nyatanya tadi saat Karmila pingsan, Rana dengan suka rela menjadi sopir untuk mengantarkan Karmila ke rumah sakit. Tentu hal itu Rana lakukan sebagai bentuk rasa cinta Rana pada Damarkan? karena Rana tahu dengan pasti jika Damar akan mendadak tidak bisa menyetir jika dalam keadaan kalut, itu artinya Rana tidak ingin terjadi sesuatu pada Damar bukan?

Bahkan ada hal yang lebih menggelikan lagi dari itu, saat tiba di rumah sakit Rana bahkan salah mendorong kursi roda yang berisi Karmila di atasnya menuju kamar mayat. Padahal seharusnya menuju IGD bukan? Itu pasti terjadi karena pikiran Rana bercabang, setelah melihat Nirmala bergandeng mesra dengan Damar. Sudah jelas jika Rana cemburu bukan?

Awalnya Damar ingin marah tapi begitu mengetahui jika Rana memasang mimik wajah sedih, meminta maaf bahkan dengan agresifnya memeluk Damar amarah itu perlahan luntur. Berganti dengan senyum kemenangan, ah indahnya mempunyai dua wanita yang menganggap kita raja.

Lamunan Damar buyar seiringan dengan suara gawainya yang terus bergetar panggilan masuk dari Nirmala. Disaat yang sama pula Damar merasakan jika mobilnya terasa goyang, tanpa pikir panjang Damar segera menepikan mobilnya di depan area mini market. Dengan sedikit ogah-ogahan akhirnya Damar keluar dan mengecek.

Sejumput Dendam RanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang