Part 29

109K 13.3K 2.8K
                                    

NOTED : CERITA INI BERGENRE DEWASA YA, MOHON UNTUK SKIP JIKA KAMU MASIH DI BAWAH 18 TAHUN 🙏🙏

~Sejumput Dendam Rana~

Lantas apa yang kamu takutkan? Jalan yang terjal dan berliku yang menantimu di depan sana? 
Hei, lihatlah! Bahkan sekarang tanpa sadar kamu sudah melalui separuh perjalanan. Bersyukurlah dengan kakimu yang terlahir begitu kuat dan selalu ingat jika sang takdir selalu adil.
Sekarang mulailah bangkit, kembalilah berjalan meski sulit dan sedikit sembelit.
~Rana

~Sejumput Dendam Rana~


Nirmala terkekeh menatap ke arah Ibu mertuanya yang kini tersenyum malu-malu menatap ke arah benda pipih di tangannya.

"Tuhkan, Ma. Bener tebakan Nirmala kalau Papa itu cuma prank Mama. Lagian mana mungkin sih Papa kegoda sama perempuan lain sedangkan istrinya yang menemani dari nol aja masih awet muda gini." goda Nirmala yang dihadiahi kekehan kecil Karmila.

"Ya abisnya gimana, Nir. Mama kaget dapet video kayak gitu, Mama kirain itu asli sampai Mama pingsan segala. Untung aja tadi enggak ada yang liat, kalau sampai ada mau ditaruh mana muka Mama."

"Ya lagian Mama gitu aja langsung percaya. Semuanya tu harus diselidiki dulu, Ma. Jangan mudah percaya sama sesuatu. Banyak rekayasa dunia, apalagi jaman sekarang itu banyak orang jahat yang memanfaatkan keadaan, sebagai orang berakal kita harus pandai-pandai menyikapi aja. Jangan sampai mudah terpancing, amit-amit deh Ma. Ujung-ujungnya yang rugi kita sendiri nanti."

Karmila mengangguk, menatap kagum ke arah Nirmala. "Mama bangga punya menantu kayak kamu, Nir. Ngerti masalah digital kayak begini. Kalau tanpa kamu Mama pasti ngira video yang dikirim Mas Daniel itu nyata."

"Iya, Ma nyata! Nyata kalau editan."

Nirmala jadi heran sendiri, kenapa Ayah mertuanya bertindak aneh dengan mengirimkan video editan pernikahan begitu. Apakah Ayah mertuanya ingin Karmila cemburu padanya? Memang aneh-aneh saja. Dasar abg tua! 

"Udah yuk, mending kamu istirahat sana. Besok kita belanja-belanja seperti perintah Mas Daniel, mumpung Mama dikirimin duit banyak. Lagian kayaknya tamu yang akan dateng ke rumah lusa itu istimewa, sampai-sampai Mas Daniel nyuruh buat mempersiapkan kamar tamu sebaik mungkin. Bahkan Mas Daniel sengaja ngundang chef terkenal buat masak secara langsung."

"Jangan-jangan presiden, Ma? Atau artis? Politisi mungkin?" tebak Nirmala.

"Mama juga enggak tahu, Nir. Yang pasti ini tamu istimewa, seumur-umur Mama jadi istri nih baru kali pertama Mas Daniel bawa tamunya ke rumah."

"Saking istimewanya mungkin, Ma."

"Mungkin," jawab Karmila. "Udah ah, pokoknya kita harus mempersiapkan yang terbaik biar enggak malu-maluin nanti, Nir. Oh Ya masalah baju kamu jangan khawatir. Papa udah booking butik bahkan gaun yang akan kita pakai nanti, cuma tinggal ke sana besok buat fitting aja."

Nirmala mengangguk, Nirmala jadi tak sabar rasanya menyambut tamu istimewa lusa. Nirmala harus unjuk gigi di hadapan tamu istimewa itu, memerkan diri sebagai satu-satunya menantu keluarga Maheswara. Istri dari calon pewaris tunggal kerajaan Maheswara. Ah, untuk memperindah penampilannya sepertinya dirinya perlu mencat rambut menjadi merah terang dan tak lupa menggunakan seluruh perhiasan miliknya agar tampil mentereng! 

Semangat menunjukkan aura kebangsawananmu Nirmala! 

~Sejumput Dendam Rana~

"Onad capek?" tanya Daniel membuat Onad menghentikan aktivitasnya, mencoba memfokuskan diri ke arah Daniel kemudian mengedip-ngedipkan mata cepat.

"Terus Onad kenapa?"

Sejumput Dendam RanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang