Hallo, Maaf ya kemarin ada beberapa kendala pas mau up. Jadi aku upnya sekarang aja, aku panjangin dikit partnya sebagai bonus. Selamat membaca. LAFYU,
~Sejumput Dendam Rana~
Jangan salah selain penyerang, saya juga seorang penjilat yang handal
~Daniel~Sejumput Dendam Rana~
"Semoga lelahmu menjadi berkah, Mas." gumam Nirmala pelan setelah deru mobil yang dikemudikan Damar menjauh.
Jujur saja hati Nirmala begitu ngilu rasanya melihat Damar yang begitu gigih dalam mencari pundi-pundi rupiah untuk keluarga kecil mereka. Lihatlah bahkan setelah dimintai keterangan oleh pihak berwajib, Damar tidak mengambil cuti malah memilih untuk langsung berangkat kerja bahkan sebelum matahari terbit.
Memang selain berhati lembut, Damar juga berdedikasi tinggi dengan perusahaan, tak mengherankan memang mengingat Damar ini merupakan calon pemegang tahta Maheswara. Tapi lucunya Damar yang tidak mau jujur dengan itu pada Nirmala, Damar malah memilih berbohong dengan mengatakan kalau dirinya berangkat karena diancam oleh Daniel. Kata Damar, Daniel mengatakan akan menarik proyek yang akan digarap Damar jika Damar tidak profesional. Jelas itu hanya alibi bukan? Mana ada ayah yang tega mengancam anaknya sendiri?
Padahal Nirmala tahu pasti Damar sangatlah kelelahan. Namun demi dedikasi yang tinggi pada perusahaan Damar rela mengalahkan rasa lelahnya. Memang Damar patut diapresiasi sebagai karyawan paling teladan.
Nirmala jadi heran sendiri, mengapa manusia sebaik Damar masih saja ada orang yang tidak menyukai? Padahal Damar itu baik, tampan, kaya, rajin dan setia. Ah, mengingat kata setia Nirmala jadi teringat perkataan Rana kemarin yang mengatakan kalau Damar itu adalah lelaki tak setia Damar inilah, itulah. Nyatanya itu salah, Damar adalah lelaki setia.
Pernah salah di masa lalu bukan berarti akan selalu keliru di masa depan jugakan? Seperti itulah Damar, mungkin dulu dirinya pernah tegoda dan akhirnya mendua itukan dulu kalau sekarangkan tidak. Dulukan Damar tegoda karena Rana yang tidak pecus jadi istri, sedangkan sekarangkan yang menjadi istrinya itu Nirmala yang sempurna. Jelas semuanya akan berbeda bukan?
Buktinya Damar meminta maaf walau dirinya tidak berasalah, bahkan Damar memberikan sebuah gelang emas sebagai simbol permintaan maaf katanya. Ah, Damar ini manis sekali.
"Kasihan Rana belum move on, sampai ngejelekin Mas Damar terus. Liat aja nanti pasti kena mental pas liat aku dapet gelang emas hadiah dari Mas Damar. Nirmala kok dilawan."
Nirmala melangkahkan diri ke dapur, dari pada ke kamar lebih baik ke dapur bukan? Sepertinya membuat sarapan dan puding untuk Lean dilanjut membuat sarapan untuk para menghuni rumah ini, merupakan pilihan yang tepat. Hitung-hitung sebagai nilai tambahan di depan ayah mertuanya yang seksi itu. Siapa tahu nanti Nirmala dapat bonus rumah baru seperti milik Rana.
~Sejumput Dendam Rana~
Sepasang mata bulat berjeruji bulu mata lentik itu perlahan mulai terbuka. Diawali dengan menguap lalu merentangkan tangan, menggeolkan badan ke kanan dan kiri. Tersenyum begitu mendapati Onad masih terlelap dalam tidurnya. Ah, Onad terlihat sangat menggemaskan sekarang.
Rana menguap, melirik ke arah jam di dinding.
"Udah jam lima, mau tidur jam segini nanggung mau nidurin suami kok nungging, eh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejumput Dendam Rana
HumorTentang Rana yang harus menerima kenyataan pahit. Saat suaminya harus menikah lagi dengan anak dari pendonor ginjal untuknya. Hingga satu tahun berlalu, takdir membawa Rana kembali masuk dalam keluarga mantan suaminya. Bukan sebagai menantu tapi seb...