A T E E Z

431 29 6
                                    

"Masuklah, kalian berempat," panggil Hongjoong. Keempat anaknya sedang bermain lumpur. Lumpur yang tercipta dari hujan deras yang tak kunjung reda sampai saat ini.

Saatnya mereka mandi. Dia memberikan yang terbaik untuk membuat mereka semua masuk ke bak mandi tanpa keluhan. Tapi itu normal untuk anak-anak dan orang tua mereka. Orang tua harus menyuruh anak-anak mereka untuk mandi. Anak-anak tidak suka mematuhinya. Ini tidak berlaku untuk Seonghwa.

Seonghwa akan menurut dan masuk ke bak mandi tanpa kesulitan. Tiga lainnya di sisi lain, merengek dan mengeluh setiap kali kata waktu mandi diucapkan.

"Waktunya mandi," kata Hongjoong, dan keluhan pun dimulai.

"Tidak ada bak mandi!" Jongho menolak.

"Ya! Tidak mau mandi! Mandi apaan?!" Yunho ikut menolak.

"Aku siap untuk mandi." Seonghwa berdiri, melihat baju dan celananya yang sekarang berlumpur, dia butuh mandi yang bagus untuk membersihkan diri.

"Lepaskan sepatu dan kaus kakimu, Seonghwa. Aku akan mencuci sepatumu dengan selang dan memasukkan kaus kakimu ke mesin cuci untuk dicuci."

"Oke, ayah." Seonghwa berjalan ke teras rumah, dan duduk. Dia melepas sepatunya, meletakkannya. Selanjutnya setelah sepatunya, dia melepas kaus kakinya.

Hal yang baik tentang memakai sepatu adalah kakinya tidak kotor tidak seperti ketiga adiknya. Mereka tidak memakai alas kaki. Kaki mereka berlumpur.

Dia mengambil kaus kakinya yang kotor.

"Seonghwa, berikan kaus kakimu."

Seonghwa menyerahkan kaus kakinya kepada Hongjoong.

Seonghwa berdiri.

"Ayo, kalian bertiga. Waktunya mandi." Hongjoong memanggil ketiga putranya yang lain.

"Tidak. Tidak mau mandi." Jongho menggelengkan kepalanya. Dia melompat ke genangan lumpur tempat Yunho dan Wooyoung duduk. Lumpur mendarat di atas mereka.

"Mengapa kita perlu mandi?" tanya Yunho.

"Jika kamu tidak mandi, kamu akan mengotori karpet di rumah. Aku tidak menginginkan itu terjadi." kata Hongjoong sambil menggelengkan kepalanya.

"Waktu mandi itu membosankan."

"Tidak ada yang bisa dilakukan di bak mandi. Buang buang waktu." kata Yunho, tidak melihat pentingnya mandi.

"Kalian semua harus mandi." kata Hongjoong dengan penuh kesabaran meski menipis.

"Kami tidak ingin mandi!"

Hongjoong menghela nafas, frustasi. Dia muak. Kenapa repot sekali? Mereka selalu mengeluh. "Baik, kalian bertiga bisa tinggal di luar sini. Lebih berlumpur, Tapi kalian tidak diizinkan masuk kembali." Dia membuka pintu depan dan berjalan ke dalam untuk memandikan putra sulungnya.

"Siap untuk mandimu, Seonghwa?"

"Aku selalu siap untuk mandi, ayah." Seonghwa berkata, membuat sudut bibir Hongjoong melengkungkan senyuman.

Setidaknya ada salah satu putranya yang memang ingin mandi dan rela tanpa perlawanan.

Hongjoong berjalan di belakang Seonghwa menaiki tangga menuju kamar mandi. Dia memasang sumbat pembuangan di saluran pembuangan bak mandi. Dia menyalakan air, menyesuaikan suhu.

"Apa kamu ingin mandi busa?" Hongjoong bertanya pada Seonghwa.

Seonghwa sedang melepas bajunya, "Mandi busa?" Seonghwa bertanya.

MYRTLE 🌸 bottom!Hongjoong [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang