ATEEZ

64 8 0
                                    

Hongjoong menatap layar komputer, cuplikan video dari satu tahun terakhir terputar tanpa henti. Wajahnya lelah, rambutnya berantakan, tapi jemarinya masih terus bergerak di atas keyboard. Sebagai editor video untuk ATEEZ Reality Show, tugasnya adalah membuat kompilasi “Rewind” akhir tahun—sebuah rekaman terbaik dari kebersamaan mereka. Namun, memilah momen-momen paling berkesan dari delapan orang dengan kepribadian yang saling bertabrakan itu ternyata jauh lebih sulit daripada menyatukan puzzle dengan potongan yang hilang.

Ia menekan tombol play untuk kesekian kali.

1. Seonghwa – The Perfectionist
Di layar, Seonghwa terlihat sibuk menyusun meja makan untuk makan malam. Delapan kursi tersusun rapi, dengan serbet dilipat segitiga sempurna dan lilin-lilin kecil menghiasi tengah meja.

“Seonghwa, kita makan ramyeon malam ini. Apa perlu serapi ini?” suara Hongjoong terdengar dari belakang kamera.

Seonghwa menoleh dengan ekspresi datar yang hampir mematikan. “Estetika itu penting, Joong. Bahkan ramyeon pun pantas mendapatkan penghormatan.”

Hongjoong hanya mendesah, tapi kameranya tetap menangkap senyum kecil di sudut bibirnya.

2. Yunho – The Sunshine
Video berikutnya menampilkan Yunho yang sedang membantu di dapur. Namun, tangannya yang terlalu besar membuat segalanya menjadi bencana. Ia menjatuhkan satu mangkuk adonan kue ke lantai, kemudian mencoba mengambilnya dengan gerakan yang hanya membuat kekacauan bertambah.

“Yunho, berhenti, kau malah membuatnya lebih parah!” Hongjoong berteriak.

Yunho menoleh dengan senyum lebar penuh rasa bersalah. “Aku hanya ingin membantu!”

Hongjoong terdengar menghela napas panjang, sementara kamera bergoyang seolah menunjukkan kesabarannya yang mulai hilang.

3. Yeosang – The Mystery
Yeosang duduk di ruang tamu, memainkan rubik yang sudah hampir selesai. Ia tidak berbicara, hanya menatap rubik itu dengan intensitas seperti sedang memecahkan rahasia alam semesta.

“Kau tahu itu hanya permainan, kan?” tanya Hongjoong.

Yeosang tersenyum samar tanpa menoleh. “Tapi ini lebih dari itu. Ini tentang memahami pola… seperti memahami dirimu.”

Hongjoong terkekeh gugup di belakang kamera. “Kau terlalu mendalam untuk rubik. Atau untukku.”

4. San – The Flirt
Di layar, San terlihat mendekat ke kamera, tersenyum seperti pemangsa yang menemukan mangsanya.

“Apa yang kau lakukan, San?” tanya Hongjoong curiga.

“Memastikan kau tahu betapa menariknya kau hari ini,” jawab San dengan nada menggoda yang terlalu lancar.

“Berhenti, ini mengganggu,” keluh Hongjoong, tapi pipinya yang memerah membuktikan ia tidak sepenuhnya terganggu.

5. Mingi – The Chaos
Mingi terlihat sedang mencoba menyusun domino di ruang tengah. Tapi tangannya yang ceroboh membuat setengah susunan jatuh sebelum selesai.

“Ya Tuhan, Mingi! Berhenti sebelum kau menghancurkan semuanya!” seru Hongjoong dari belakang kamera.

“Terlambat,” jawab Mingi dengan nada pasrah, sebelum akhirnya ia tertawa keras.

6. Wooyoung – The Mischief
Layar berganti ke Wooyoung yang sedang memegang semprotan air. Senyumnya terlalu licik untuk tidak dicurigai.

“Wooyoung, jangan lakukan itu,” ancam Hongjoong.

“Terlalu terlambat,” kata Wooyoung, tepat sebelum menekan semprotan itu dan membasahi Hongjoong—dan kameranya.

“Aku akan membunuhmu!” teriak Hongjoong, sementara Wooyoung kabur sambil tertawa.

7. Jongho – The Quiet Strength
Jongho terlihat sedang duduk di dapur, membelah apel dengan tangan kosong. Ia melakukannya dengan ekspresi tanpa emosi, seolah ini adalah hal paling biasa di dunia.

“Kenapa kau harus selalu memamerkan kekuatanmu?” tanya Hongjoong.

“Ini bukan pamer, ini efisiensi,” jawab Jongho sambil menyerahkan potongan apel kepada Hongjoong.

Hongjoong menerima apel itu tanpa kata-kata, lalu terdengar gumaman pelan, “Terima kasih.”

Hongjoong menghentikan video itu, tersenyum kecil sambil bersandar di kursinya. Satu tahun penuh kekacauan, tawa, dan cinta. Bukan hal yang mudah untuk dijalani, tapi ia tidak akan menggantinya dengan apapun di dunia.

Tepat saat itu, pintu kantornya terbuka, dan ketujuh pria itu masuk dengan cara khas mereka—ramai, kacau, dan menyebalkan sekaligus menyenangkan.

“Joong, kau sudah selesai editannya?” tanya Yunho, mendekat sambil membawa sekotak pizza.

“Belum,” jawab Hongjoong singkat, mencoba terlihat kesal, meski senyumnya sudah lebih dulu menyerah.

“Kau terlalu serius,” komentar Wooyoung, yang langsung meraih rubik dari tangan Yeosang untuk bermain-main.

“Kalian semua terlalu berisik,” balas Hongjoong, tapi nada suaranya tidak setajam yang ia inginkan.

Seonghwa mendekat, menaruh secangkir teh di meja Hongjoong. “Kami tahu kau suka perhatian kami. Jadi, apa yang kau pilih untuk klip terakhir?”

Hongjoong menatap mereka satu per satu—Seonghwa yang selalu rapi, Yunho yang ceria, Yeosang yang misterius, San yang menggoda, Mingi yang kacau, Wooyoung yang nakal, dan Jongho yang tenang.

“Klip terakhir?” Hongjoong tersenyum lebar. “Tentu saja yang ini.”

Ia menekan tombol record, merekam momen mereka yang penuh canda dan tawa. Satu adegan sederhana, tapi cukup untuk menunjukkan mengapa rewind tahun ini sangat berarti.

“Selamat tinggal tahun ini,” bisik Hongjoong pada dirinya sendiri. “Dan terima kasih untuk kalian semua.”

MYRTLE 🌸 bottom!Hongjoong [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang