Jung Wooyoung

2.2K 113 6
                                    

Hongjoong menghela napas ketika memeriksa ponselnya untuk yang kesepuluh kalinya malam ini. Saat ini ia duduk di sebuah restoran sendirian, menunggu kedatangan kekasihnya. Seharusnya ia muncul jam enam, dan sekarang sudah jam sepuluh. Hongjoong bisa melihat seluruh tatapan simpatik dari semua orang.

Hongjoong memutuskan untuk mengirim pesan pada Wooyoung sekali lagi, menanyakan keberadaannya. Itu cukup membuat frustrasi karena Wooyoung berjanji pada Hongjoong bahwa ia akan tepat waktu, dan menebus semua waktu yang ia berikan untuk Hongjoong, dan fakta bahwa kelakuannya sangat buruk selama beberapa minggu terakhir.

Itu hal lain. Selama dua sampai tiga minggu terakhir, Hongjoong tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan Wooyoung yang berbeda. Ia mengabaikan kencan, ia tidak memeluk Hongjoong setiap kali mereka tidur, ia jarang menciumnya, dan daftarnya terus bertambah.

"Permisi?" Ujar sebuah suara lembut, membuyarkan pikiran Hongjoong.

Hongjoong menoleh pada pelayan itu.

"Apakah anda menunggu kedatangan seseorang? Saya bisa mencatat pesanan anda selagi anda menunggu mereka," tanyanya.

Hongjoong menoleh pada pintu masuk, berpikir bahwa Wooyoung akan masuk, dan meminta maaf karena terlambat, tapi Hongjoong tahu bahwa itu tidak akan terjadi. Apalagi dengan kelakuannya akhir-akhir ini. Ditambah lagi, ia merasa sangat malu, dan semua orang di restoran telah menatapnya, dan memberinya tatapan simpatik. Ia tidak butuh simpati atau belas kasihan. Yang ia inginkan adalah menghabiskan waktu bersama kekasihnya.

"Sebenarnya aku akan pergi," ujarnya ketika akhirnya bangkit dari meja.

"Jung Wooyoung sialan. Berjanji akan menghabiskan waktu bersamaku, dan berkencan denganku. Persetan dengannya," gumam Hongjoong ketika mulai berjalan kembali ke rumah.

Ia menyerbu masuk ke dalam dorm dimana yang lain berada. San adalah orang pertama yang memperhatikan Hongjoong di pintu masuk.

"Oh, hei, dari mana kau?"

"Aku seharusnya... berkencan... dengan kekasihku..." ujar Hongjoong dengan gigi bergemelatuk.

Begitu Hongjoong berkata begitu, yang lain saling tatap dengan ekspresi ketakutan di wajahnya. Hongjoong menyadarinya.

"Apa?"

"..."

"Apa kau tahu dimana Wooyoung?"

"Aku... dia..." Mingi berusaha keras untuk berbicara.

"Kenapa kalian semua bertingkah sangat aneh?"

"..."

"Tidak apa-apa... Aku akan tidur. Aku terlalu lelah untuk peduli pada kalian yang bertingkah seperti ini," ujar Hongjoong ketika dengan susah payah menaiki tangga ke kamarnya.

Ketika berjalan ke kamarnya, ia mendengar beberapa suara yang datang dari kamar Wooyoung.

"Jadi, ia ada di sini? Si sialan itu..." ujarnya sambil menggertakkan giginya.

Membuka pintu, ia melihat sesuatu yang benar-benar mencabik-cabiknya. Ia melihat kekasihnya, berhubungan seks dengan pria lain.

"Wooyoung?"

Menoleh, mata Wooyoung melebar ketika melihat Hongjoong berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Sayang!" Ujar Wooyoung ketika turun dari tempat tidur, menyebabkan pemuda lain menatap Hongjoong.

Menatap pemuda itu, Hongjoong memperhatikan penampilannya. Ia berambut hitam dan kulitnya putih. Tampak sempurna.

"Jadi, ini sebabnya kau mengabaikanku dan melewatkan kencan kita? Karena kau selingkuh?!" Hongjoong berteriak setelah hening beberapa saat.

"T–"

"Apa ini yang membuatmu bertingkah aneh? Kau berpaling pada yang lain di belakangku?"

"Maafkan aku..." ujar Wooyoung.

Air mata mulai terbentuk di mata Hongjoong.

"Yah... aku juga minta maaf... karena selalu berpikir bahwa kau benar-benar mencintaiku." Hongjoong terisak ketika berbalik dari ruangan dan mulai berlari menuruni tangga.

"Hongjoong!" Wooyoung berteriak mengejarnya.

Begitu Hongjoong mencapai ujung tangga, dimana yang lain berada, ia benar-benar hancur total.

"Hongjoong..."

"Kalian tahu Wooyoung berselingkuh?" Tanya Hongjoong pada yang lain, dengan lirih.

Mereka semua saling tatap sebelum kembali menatap Hongjoong. Mereka tidak perlu mengatakan apapun, Hongjoong bisa tahu bahwa mereka tahu hanya dari ekspresinya.

"Kenapa kalian tidak mengatakannya?!"

"Kami... pikir... aku... kami minta maaf..."

Hongjoong menatap mereka dengan tatapan mengejek dan berjalan menuju pintu.

"Joongie! Tunggu!"

Hongjoong berhenti dan berbalik untuk menatap Wooyoung.

"Apa?"

"Maafkan aku... aku tidak bermaksud untuk menyakitimu."

"Omong kosong. Kau tahu apa yang kau lakukan. Mengacaukan kencan kita, jarang menghabiskan waktu bersamaku," ujar Hongjoong, dengan sengit di setiap kata yang diucapkan.

Berbalik, ia berjalan keluar rumah, mengabaikan panggilan Wooyoung dan yang lainnya.

Air mata terus mengalir di pipinya ketika berjalan semakin jauh dari rumah. Hongjoong menghela napas ketika sampai di sebuah taman kecil. Ia berjalan ke bangku terdekat lalu duduk. Ia terisak ketika mencoba untuk menghapus air mata yang mengalir.

"Hei, kau tidak apa-apa?" Tanya sebuah suara.

Hongjoong mendongak untuk melihat seorang pemuda berambut cokelat menatapnya.

"Aku baik-baik saja," gumam Hongjoong.

"Tidak, kau tidak baik-baik saja. Ada apa?" Tanya pemuda itu ketika mendudukkan diri di samping Hongjoong.

"Aku... kenapa kau peduli?"

"Karena aku peduli."

"Kau bahkan tidak tahu namaku, dan aku tidak tahu namamu."

"Well, aku Hansol, tapi kau bisa memanggilku Vernon. Siapa namamu?" Ujar pemuda itu menampilkan senyum lembut di wajahnya.

"Aku Hongjoong."

"Apa yang terjadi Hongjoong?"

"Well... kekasihku... Aku baru mengetahui kekasihku sudah berselingkuh dengan pria lain selama beberapa bulan." Hongjoong terisak.

"Oh, maaf... Meskipun aku baru pertama kali bertemu denganmu, aku merasa kau tidak pantas untuk diselingkuhi. Ia tidak pantas mendapatkan seseorang seperti dirimu," ujar Vernon.

"Terima kasih."

"Tentu saja. Jika kau ingin jalan-jalan, ini nomorku," ujar Vernon ketika menyerahkan selembar kertas pada Hongjoong.

Hongjoong tersenyum. Meskipun hubungannya telah berakhir buruk, dan ia tahu akan sulit baginya untuk melupakan Wooyoung, ia tahu bahwa, ia akan baik-baik saja, pada akhirnya.

 Meskipun hubungannya telah berakhir buruk, dan ia tahu akan sulit baginya untuk melupakan Wooyoung, ia tahu bahwa, ia akan baik-baik saja, pada akhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MYRTLE 🌸 bottom!Hongjoong [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang