MYRTLE 🌸 bottom!Hongjoong [⏯]

ATEEZ

Hongjoong tidak pernah meminta ini. Ia hanya seorang petani biasa di sebuah desa kecil bernama Luminaris, di mana kehidupan berjalan sederhana: menanam, memanen, dan menghindari percakapan yang terlalu panjang dengan tetangga yang suka bergosip. Tapi sekarang, ia berdiri di tengah aula kristal di Kastil Aurora, dikelilingi tujuh pria yang mengklaim memiliki hak atas hatinya.

“Hongjoong, kau tahu aku adalah pilihan paling logis,” kata Seonghwa, yang mengenakan jubah panjang berwarna biru malam, wajahnya memancarkan ketenangan aristokrat. "Aku adalah Pangeran Bulan. Kau membutuhkan seseorang yang bisa memberikan stabilitas dalam hidupmu yang, jujur saja, sedikit berantakan."

Hongjoong membuka mulut untuk membantah, tapi Yunho, pria dengan armor perak yang tampak seperti bintang jatuh yang menjelma, memotong. "Berantakan? Seonghwa, kau tidak paham, bukan? Hongjoong butuh petualangan, kebebasan. Sebagai Penjaga Langit, aku bisa membawanya terbang melintasi dunia."

“Tentu, terbang dengan risiko jatuh dari ketinggian ribuan meter,” sela Yeosang, yang bersandar di dinding dengan senyum tipis. Ia mengenakan jubah hitam yang dihiasi permata merah, auranya misterius dan memikat. "Hongjoong lebih cocok denganku. Aku adalah Penjaga Rahasia. Kau tahu, hubungan yang penuh teka-teki itu lebih menarik."

Hongjoong hanya bisa menatap mereka bertiga, bingung. "Aku… aku hanya ingin pulang ke ladang kentangku."

San, yang berdiri dengan senyum cerah dan pakaian hijau zamrud, tertawa. "Ladang kentang? Lucu sekali! Tapi itu tidak mungkin. Kau terlalu istimewa untuk kembali ke kehidupan biasa. Kau tahu aku benar, Hongjoong. Sebagai Roh Hutan, aku bisa menunjukkan keajaiban alam yang bahkan kau tidak tahu ada."

"San, bisakah kau berhenti berbicara tentang keajaiban? Itu terlalu klise," potong Mingi, yang mengenakan jaket kulit dengan hiasan logam mencolok, seperti seorang penjelajah masa depan. "Aku bisa memberikan sesuatu yang nyata. Sebagai Penjaga Waktu, aku bisa membawamu melihat masa depan, masa lalu, dan mungkin masa di mana kau akhirnya tidak merasa canggung seperti sekarang."

Hongjoong menatapnya dengan alis terangkat. "Apakah itu lelucon tentang aku? Karena jika iya, itu sangat tidak membantu."

"Dia hanya mencoba keras," kata Wooyoung sambil menyeringai, mengenakan pakaian berwarna merah yang menyala seperti api. "Tapi kau tahu aku adalah pilihan terbaik. Sebagai Api Kehidupan, aku bisa membuatmu merasa hidup—bukan hanya hidup."

"Aku yakin Hongjoong tidak butuh metafora berlebihan," kata Jongho, yang berdiri terakhir, mengenakan pakaian sederhana tapi memancarkan kekuatan. "Sebagai Penjaga Bumi, aku menawarkan stabilitas yang nyata. Kau tidak butuh drama atau petualangan liar. Kau hanya butuh seseorang yang benar-benar ada."

Hongjoong menghela napas panjang. "Aku… aku rasa ini terlalu berlebihan. Bisakah kita semua tenang?"

Ruangan itu sunyi untuk sesaat. Ketujuh pria itu memandang Hongjoong, masing-masing dengan ekspresi yang menunjukkan tekad mereka.

"Baiklah," kata Hongjoong akhirnya, mengangkat tangannya. "Kalian semua punya sesuatu yang unik, dan aku menghargainya. Tapi aku tidak bisa memilih hanya satu dari kalian."

"Apa maksudmu?" tanya Seonghwa dengan nada waspada.

Hongjoong tersenyum kecil, meskipun pipinya memerah. "Maksudku, mungkin… kita bisa mencari jalan tengah? Aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi aku yakin kita bisa membuat ini berhasil."

Mereka saling pandang, ketujuh pria itu, sebelum akhirnya tertawa.

"Dia benar-benar unik," kata Wooyoung sambil menggelengkan kepalanya.

"Baiklah," kata Yunho dengan senyum cerah. "Kalau itu yang kau inginkan, Hongjoong, aku pikir kita bisa mencoba."

"Aku masih merasa ini aneh," gumam Seonghwa, tapi ia tidak membantah.

Hongjoong menghela napas lega. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa semuanya akan baik-baik saja. Entah bagaimana caranya, ia tahu mereka akan membuat semuanya bekerja—karena meskipun mereka berbeda, mereka semua punya satu kesamaan: mereka mencintainya.