8.

4.8K 766 67
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"tidak ada alasan khusus" ucap ran santai.

"tolong jangan buat aku emosi!"

"memangnya kenapa?" ran menyeringai kecil, gemas sekali melihatmu dengan wajah marah. kamu menghela nafas kasar, ekspresimu kembali tenang.

"haitani ran, memangnya kamu tidak punya muka ya? hari ini aku sudah menolakmu sebanyak 3x. apa kamu sedang cosplay jadi pengemis di hadapanku?"

"aku tidak tau bagaimana reaksi teman-temanmu nanti saat tau ternyata kamu telah tunduk dan merendahkan diri di hadapan seorang wanita."

"aku tidak merendah di depanmu!" ucap ran dengan nada tidak suka, kamu bisa melihat wajah ran yang berubah menjadi masam. kamu berpikir sejenak, persetan dengan bagaimana nyawamu kedepannya.

"oh ya?"

"lalu kenapa kamu masih ada di hadapanku padahal aku sudah menolakmu sedari tadi? bukankah itu artinya.. sekarang kamu sedang menurunkan harga dirimu."

"maaf ya nona, aku mengikutimu untuk memaksamu bukan untuk memohon padamu. dan kamu tidak punya pilihan selain mengikuti perintahku!" ran menekankan setiap perkataannya dengan emosi.

"kamu yang memaksaku dan aku yang menolaknya, bagaimana permasalahan ini bisa selesai haitani ran?" ucapmu dengan nada meremehkan.

"kamu ikuti perintahku!"

"kenapa tidak kamu saja yang pergi dari hadapanku?!" ran mendesis kesal, lalu mengeluarkan sebuah pistol dari saku celananya. ran memainkan pistol itu di tangannya.

"mati atau ikuti perintahku?!"

"MATI!" ucapmu tegas tanpa rasa takut sedikitpun. ran memasukkan kembali pistol di tangannya. lelaki berusia 30 tahun itu menghela nafas kasar, saat tak bisa menjawab perkataanmu.

"baiklah kali ini aku mengalah"

"besok-besok juga" timpalmu dengan seringaian meremehkan, kamu tertawa terbahak merasa lucu dengan reaksi ran.

"jangan meremehkanku ya, cantik" ran mendekatkan wajahnya padamu, lalu mengecup bibirmu sekilas. seketika tubuhmu terdiam mematung, ran melepaskan ciumannyanya lalu berbalik dengan menunjukkan senyum menawanyanmya padamu.

decakan kesal kamu berikan pada ran, hingga akhirnya lelaki itu pergi meninggalkan apartemenmu. kamu segera membanting pintu apartemenmu dengan kasar,

"fuck you!" teriakmu kesal, hingga suaramu menggema di ruang tamu apatemenmu.




"bagaimana ini.." kamu bergumam pelan dengan suara sedikit bergetar. ya sebenarnya dari tadi moodmu tidak sedang baik, hanya saja tertahan oleh kemarahanmu.

"semuanya akan baik-baik saja kan?" tiba-tiba cairan bening mulai membasahi pipimu.

"hahahaha! semuanya akan- ughh.." kamu berusaha meredam tangismu dengan tertawa. tapi semuanya sia-sia, kamu bohong jika kamu bisa menerima semua ini sendirian. tapi kamu juga tidak ingin langsung menikah dengan orang yang baru kamu temui sekali.

"hikss.."

kamu melepaskan kacamatmu dan meletakkannya ke sembarang arah, lalu kamu menenggelamkan kepalamu pada bantal.

"aku tidak ingin hamil dengan cara seperti ini."

===

"(name), kenapa wajahmu pucat gitu?" tanya ryuchiro yang tengah mengajakmu untuk makan siang bersama. kamu menggeleng pelan sebagai jawaban, karena perutmu terasa mual dan kamu pusing.

"kita balik aja, kamu harus istirahat" ryuchiro segera bangkit dari duduknya dan menarik tanganmu. lagi-lagi kamu menggeleng pelan, ryuchiro mendekatkan wajahnya padamu.

"ga usah ryu"  kamu bergumam pelan. ryu menghela nafas kasar, kesal dengan sifat keras kepalamu.

"oke!" ryu langsung menggendong tubuhmu seperti gendongan karung. kamu meronta kesal dengan memukul punggung ryuchiro. hingga kalian kini menjadi pusat perhatian seisi cafe.

"ryu! lepasin goblok!"

"aduh kamu tambah berat,  kamu hamil lemak apa?"

"engga, aku hamil janin"

"pfft- HAH?!"

"ryu turunin! kamu menekan perutku." kamu meronta lagi, kali ini dengan suara yang lemah. dan berhasil membuat ryuchiro menurunkan tubuhmu

"kamu sungguhan?!"

'TBC.'



El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang