Art cover by: inu_tkrb on twitter
"dimana hatimu berada? apa kamu telah membuangnya ke blackhole?".
tak pernah terbesit bagimu untuk menjalin hubungan pernikahan. karena menjalin hubungan dengan pekerjaan terasa lebih menyenangkan bagimu.
===
rate 1...
hide sedikit terkejut mendengar suaramu yang bergetar. hide mengusap rambutmu dengan lembut, sebenarnya hide tidak mau mencampuri urusan adiknya. hide tidak terlalu peduli dengan (name), terserah dia mau ngapain aja. tapi melihatmu disakiti lelaki brengsek membuat hide merasa emosi.
"jaa, ini aku beliin cemilan. aku balik dulu ya" kamu membagikan 1 kantung kresek cemilan untuk hide. dari kecil hide terlalu sering bersabar dan mengalah karena harus berbagi barangnya padamu. jadi sesekali mentraktir dia ga salah dong.
"kalau dia menyakitimu, bilang saja padaku." hide sedikit berbisik padamu, dan kamu hadiai senyuman tulus.
"thankyou..."
===
"(name)"
"(name)!
"tchh (NAME)!!" ran menarik lenganmu dengan kasar, kala kamu dipanggil terus-terusan tapi kamu tidak menyaut ucapan ran.
"apa?!" kamu mendelik ke arah ran. tingkat kebencianmu pada ran sudah melebih luasnya alam semesta. ya, tidak terhingga.
"kalau aku panggil itu jawab! dasar gak sopan" ucap ran dengan nada kesal. kamu menukik alismu, lalu menepis tangan ran.
"gak suka?! cerai aja kita, gue juga gak suka sama lo!" ucapmu ngegas. ran terdiam mendengar ucapanmu.
"dih bawa-bawa cerai, mau ngambil hartaku ya?" kamu merasa sangat tersinggung dengan ucapan ran. meskipun sewaktu kecil kamu hidup susah dengan ekonomi lemah, tapi kamu tidak serendah itu di hadaoan uang.
"lo- APA MAKSUD LO HAH?!! GUE GAK BUTUH UANG LO BANGSAT, BELUM PUAS LO BUAT GUE DIPECAT?! SEKARANG LO MAU NUDUH GUE MATRE-" kamu membentak ran dengan nada meninggi, hingga suaramu sedikit berdengung di ruang tamu mansion milik ran.
"shuuttt, wajahmu pucat" ran langsung membekap mulutmu, sebelum kamu berteriak lagi. ran cukup peka untuk menyadari itu, sedari tadi kamu menahan sakit kontraksi di perutmu. hanya saja kamu tidak menunjukkannya,
setiap kali kamu marah dan membentak ran pasti perutmu ikut sakit. seolah anakmu mengingatkanmu agar terus bersabar menghadapi iblis seperti ran.
"ayo istirahat" tanpa basa-basi ran langsung menggendong tubuhmu. kamu meringis kala perutmu terasa semakin sakit, rasanya berkali-kali lipat lebih sakit dari pada kram saat datang bulan. kapalamu tersandar pada dada ran, karena kepalamu ikut pusing.
"s-sakitt" kamu semakin meringis kesakitan, ran sedikit berlari memasuki kamarnya lalu merebahkan tubuhmu pada kasur.
"aku panggil dokter dulu ya." ucap ran dengan suara menenangkan. meskipun dalam hatinya ran ikut panik.
ran segera menelfon dokter pribadi, sambil mengusap tanganmu lembut. sementara kamu mulai meringkuk sambil memejamkan mata. ran segera melepaskan kacamata yang bertengger di hidungmu, karena merasa terganggu.
"jangan tidur dulu ya" ucap ran dengan suara bergetar. sebenarnya ran tidak ingin peduli terhadapmu. ada banyak hal yang bisa ran lakukan untuk merebut hatimu, tanpa harus bersikap perhatian terhadap kandunganmu. hanya saja ran tidak bisa.
entah kenapa ran kasihan melihatmu meringis kesakitan.
"sayang jangan buat mama sakit ya.." ran bergumam pelan sambil mengelus perutmu. sementara kamu meringkuk di pinggir kasur dengan posisi menghadap ran. tangan ran bergerak mengusap lembut pucuk kepalamu,
"ran pergi-" kamu bergumam dengan suara sangat pelan.
"eh"
"per-gi" kamu meringis kesakitan, netramu masih terpejam menahan sakit. ran menggeleng pelan sebagai jawaban.
"tidak, aku tidak akan menurutimu." ran beralih menggendong tubuhmu lagi, lalu membawamu ke arah sofa dan membuatmu duduk di pangkuannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.