Vote dulu Hayyuk
===
kamu merasa bersyukur karena kamu memiliki paha yang kuat. karena hasilnya sekarang adalah, kamu tidak terlalu kesakitan akibat permainan ran kemarin. hal itu membuatmu seharusnya bisa menjalankan rencanamu.
tapi... entah kenapa malam ini tiba-tiba naoki mendadak sakit lagi. tubuhnya demam dan menggigil membuatmu khawatir. padahal malam ini kamu ingin melakukan rencanamu. ya, rencana yang sudah kamu susun sedemikian rupa agar kamu bisa berpisah dengan ran.
"papahh.." naoki bergumam pelan, kamu menepuk-nepuk perut naoki. mendengarkan gumaman naoki membuat dadamu sesak.
malam ini. saat ini. kamu yakin bahwa ran sedang bersama kiran, jika naoki melihat itu kamu tidak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.
"naoki kangen papa ya?" tanyamu dengan suara bergetar. kamu mengusap-usap kepala naoki, rasa ragu untuk menjalankan rencana ini terbesit di pikiranmu. dibalik ke gundahanmu, tiba-tiba saja ponselmu berdering. pertanda ada panggilan masuk
"(name), apa kamu sudah berangkat sekarang" itu hide. kamu memberi tau rencanamu pada hide, karena setelah rencana itu selesai kamu akan menginap di rumah hide untuk sementara.
"belom ko.. naoki sakit, aku gak tau harus ngapain.." ucapmu pelan. terdengar helaan nafas dari sana.
"gapapa nanti fumi bisa merawatnya, kamu jalanin dulu rencanamu. jangan mau berada di lingkaran toxic relationship (name).." peringat hide. kamu menghela nafas kasar, lalu mengangguk pelan sebagai jawaban. kamu menempelkan plester penurun panas pada naoki.
"maafin mama ya.. naoki..." kamu menangis dalam diam, lalu menggendong naoki di dadamu. sungguh kamu tidak kuat harus mengatakan hal ini, mengatakan jika naoki akan segera bertemu papanya. lalu menghadapi kenyataan kalau mama dan papanya akan berpisah.
===
kamu menghentikan mobilmu pada parkiran hotel. sejenak kamu memegang tangan mungil naoki,
"nao mau ketemu papa ya nak?" tanyamu lembut. kamu berusaha bertahan untuk tidak menangis sekarang. naoki membangkitkan badannya lalu mengangguk pelan.
sebagai mantan psikolog, kamu tau sakit apa yang dialami oleh anakmu. bukan penyakit fisik, tapi psikis, naoki rindu bertemu papanya. kamu juga tau, jika kamu menceraikan ran di hadapan naoki. mungkin sakitnya akan berdampak lebih parah.
"maafin mama naoki.."
di sisi lain ran datang ke hotel ini u tuk menemui kiran. iya, kiran yang mengajak ran untuk bertemu di hotel ini. ran menyetujuinya, karena menganggap ini adalah terakhir kalinya ran akan bertemu kiran. karena setelahnya, ran tidak mau mengkhianati kamu lebih lama lagi.
"k-kiran?!" ran terkejut karena saat memasuki kamar hotel yang kiran pinta. wanita itu sudah lebih dulu msnyambut ran dengan lingerine kelinci.
"ayo masuk" ran pun mengiyakan permintaan kiran, lelaki itu menghela nafas kasar. memangnya ada lelaki yang tidak turn on saat dk suguhi pemandangan wanita seksi?
"aku tidak mau berlama-lama, aku cuma mau bilang. jangan temui aku lagi!" ucap ran dengan nada meninggi.
"ga bisa gitu dong ran! kamu ingin lari dari tanggung jawabmu gitu, aku hamil anak mu loh!" ucap kiran tidak terima.
"bodoh! kamu itu jalang, entah berapa banyak pria yang memakaimu, tidak usah menuduhku bangsat!"
"ran.. kamu tega, padahal kamu yang memakai ku terakhir kali"
"DIAM KIRAN, HENTIKAN BULLSHITMU, AKU BISA MENGENDALIKAN DIRIKU SENDIRI!" ran dibuat hilang kendali oleh setiap ucapan kiran.
"ran- apa kamu sudah tidak mencintaiku?" kiran mendekat ke arah ran dan mengalungkan lengannya pada leher ran. kiran menatap ran dengan intens.
nafas ran tercekat, dan keraguan kembali menghampiri dirinya.
'TBC.'
KAMU SEDANG MEMBACA
El.egi (Haitani Ran x Reader)
FanfictionArt cover by: inu_tkrb on twitter "dimana hatimu berada? apa kamu telah membuangnya ke blackhole?". tak pernah terbesit bagimu untuk menjalin hubungan pernikahan. karena menjalin hubungan dengan pekerjaan terasa lebih menyenangkan bagimu. === rate 1...