14.

4.3K 749 143
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"tapi kamu tidak peduli dengan orang tuamu yang selalu khawatir ketika kamu hidup sendirian?! kamu tidak peduli jika anak ini nanti akan lahir tanpa ada seseorang yang ia sebut papa?!" kamu bungkam dengan ucapan ran.

"tapi- tapi aku tidak menyukaimu! sifatmu juga brengsek, bagaimana cara aku bertahan jika memiliki hubungan toxic denganmu! dari pada gitu lebih baik kita tidak usah menikah karena itu hanya buang-buang waktu!" ucapmu tak terima.

"kamu tidak akan tau sebelum mencobanya."

"(name)-" tiba-tiba ran menarik kedua tanganmu dan mengenggamnya. ran tersenyum tipis di hadapanmu.

"apa kamu tidak mau mencoba untuk merubahku, menjadi lebih baik?"

"aku hanya bisa menyelematkan mereka yang butuh pertolongan."

===

KAMU LULUH.

ran haitani mampu membuat sifat keras kepalamu meleleh, dan akhirnya kamu menyetujui untuk menandatangani surat pernikahan dengannya. sehingga sekarang kalian sudah sah secara negara. meskipun surat-surat yang ran berikan adalah surat palsu dan penyamaran.

karena tidak mungkin ran memberikan surat asli pada negara. bisa-bisa organisasi bonten benar-benar tertangkap karena ulah kecil ran.

"jika kamu berselingkuh kita cerai."

"hah?" ran bingung, karena tiba-tiba kamu membahas tentang perceraian. padahal kalian sedang makan siang bersama saat ini. sambil menunggu surat aslinya keluar.

"aku hanya menulis surat perjanjian pra nikah, hmm.. lalu aku tidak butuh hartamu jadi kalau kita cerai harta tetap milik masing-masing" kamu hendak menulis lagi di atas kertas, tapi ran langsung merebutnya.

"hei!" ucapmu kesal karena tingkah laku ran.

"hartaku adalah milikmu, hartamu adalah milikmu." ucap ran sambil menuliskan hal tersebut di kertas itu. pipimu sedikit bersemu merah karena ucapan ran.

"wanita lemah terhadap uang." ran mengacak rambutmu hingga berantakan. membuatmu berdecak kesal, kamu merebut kembali kertas yang ran ambil.

"jika kita bercerai, anakku tidak boleh menemuimu." kamu hendak menulis hal tersebut, namun ran segera menahannya.

"bukan hakmu untuk melarang anak bertemu dengan papanya, (name)" ran menatapmu serius. kamu mendengus kesal, segitu bencinya kamu terhadap ran. sampai-sampai kamu ingin seluruh dunia membencinya.

"baiklah, jika kita cerai anakku akan hidup bersamaku." kamu menepis tangan ran, lalu kembali menulis lagi.

"bahas perceraian mulu, gak niat nikah sama aku?" tanya ran dengan bibir mengerucut.

"emang gak niat" kamu memeletkan lidahmu, mengejek ran. lelaki itu mendengus kesal, lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kasir. setelahnya kalian pergi ke notaris dan menanda tangani surat perjanjian tersebut.

semua urusan pernikahan itu selesai pada hari itu juga, karena ran mengeluarkan uang lebih banyak. agar segalanya cepat selesai, ran sudah merencanakan hal itu dari lama.

===




kini hari sudah menjelang malam, ran segera mencopot segala alat penyamarannya. mulai dari wig, make up, hingga soflens yang dia gunakan. kamu sedikit ngeri melihat ran melepas soflensnya di dalam mobil.

"kenapa, liat-liat?" tanya ran sambil melirikmu.

"gpp" ucapmu singkat. tiba-tiba saja ran melepaskan kacamata yang bertengger di hidungmu.

"heh!"

"horaa, ini angka berapa?" ran menggoyang-goyangkan jarinya sedikit jauh dari pandanganmu.

"satu, aku itu minus tau, bukan buta!" ucapmu kesal lalu merebut kembali kacamatamu yang berada di tangan ran.

"tapi ini angka dua.." ran menggoyang-goyangkan dua jarinya, membuatmu menga-nga.

"kayaknya gue emang buta deh.." gumammu pelan.

"pfftt, kamu lucu banget sih!" tiba-tiba ran mencubit pipimu dengan kasar, membuatmu semakin kesal.

'TBC.'

El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang