19.

3.8K 625 32
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"sorry ga bilang-bilang ryu.. karena kemarin aku dipaksa, sama ortu, sama si bangsat juga" kamu menggembungkan pipimu kesal sambil mengacak-acak makanan favoritemu, udang mayonise + nasi hangat.

"it's okay, mungkin kita memang bukan jodoh" ucap ryuchiro sendu. kamu sedikit kasihan dengan ryuchiro, sikapnya yang menyebalkan mendadak jadi serius sejak kejadian itu.

"masih banyak cewek yang jauuuhhhh lebih baikk dari aku, yang tidak menyebalkan, yang tidak sok pintar, dan yang lebih sabar padamu ryu." ucapmu meyakinkan.

"iya cerewettt, cepet makan jangan dibejek-bejek gitu makanannya. itu bukan suamimu" ryuchiro mengusap kasar rambutmu, membuatnya berantakan.

"aduh, berantakan goblok" ucapmu ngegas sambil menyisir kembali rambutmu dengan tangan. sementara ryuchiro hanya nyengir tanpa dosa.

===



"sampai sini saja, thanks udah nemenin makan siang" kamu melambaikan tanganmu pada ryuchiro lalu mulai memasuki rumah sakit jiwa tempatmu bekerja.

"(name), ada yang sudah menunggu di ruanganmu!" ucap fiona yang menjadi bagian administrasi.

"ha?" kamu melirik jam di pergelangan tanganmu,

"jam makan siangku belum selesai ih?" batinmu dalam hati. kamu segera berjalan menuju ruanganmu karena kepo siapa yang datang disaat jam makan siangmu. dan kamu menyesal karena kepo akan hal itu.

"siang cantik"

"tch" kamu berdecak kesal saat tau siapa yang datang menghampirimu siang bolong seperti ini.

"gue mau cuti aja lah hari ini" ucapmu pada fiona di depan meja administrasi.

"eh? katanya mau kerja" ran yang sudah berada di sampingmu, segera menahan pergelangan tanganmu.

"berisik, pulang sana!" ucapmu kesal.

"aku hanya mau menunggu istriku bekerja apa gak boleh?"

"HAH?! LO UDAH NIKAH!" teriakan fiona sedikit membuat telingamu berdengung. untung saja lobby saat itu lagi sepi.

"malesin," ucapmu kesal.

"iya saya suaminya" ucap ran pada fiona.

"pulang lo sana anjng" ucapmu kesal sambil menarik-narik tangan ran.

"gak mau sayangg, aku mau liat istriku yang cantik ini bekerja. ya?" ucap ran dengan nada manja. kamu semakin menyeritkan alismu,

"lo-" kamu mengepalkan tanganmu erat. kamu berdecak kesal dan berjalan cepat menuju ruanganmu.


*ckleck*

kamu menutup pintu ruanganmu dengan baik-baik. karena itu pintu rumah sakit, kalau rusak kamu harus ganti rugi. jadi lebih baik diperlakukan dengan sabar. gak kaya y/n sebelah.

kamu menghela nafas kasar, lalu duduk di kursi kerjamu. lama-lama bisa-bisa kamu yang kena mental karena kehadiran ran. kamu mengalihkan pikiranmu dengan membaca beberapa berkas dan laporan pemeriksaan pasien.

kamu membacanya dengan serius, hingga tiba-tiba..

"(name), aku masuk ya" ran mengetuk pintu ruanganmu pelan, kamu tidak menjawab apapun. tapi lelaki itu tetap nyelonong masuk.

"sayang.." ran berjalan mendekatimu, lalu dia duduk di hadapanmu. kepalanya ia letakkan pada meja kerjamu, ran menatapmu dengan puppy eyes.

"maaf ya, tadi aku emosi" ran bergumam dengan suara di imut-imutkan. tangan ran bergerak mengusap lembut punggung tanganmu.

kamu melirik ran sebentar, lalu kembali fokus pada laporan dihadapanmu. meskipun pikiranmu tidak bisa fokus karena permintaan maaf ran, yang meluluhkan hatimu. lagi.

"gak butuh permintaan maaf kamu." ucapmu ketus. kamu segera menarik tanganmu dari genggaman ran.

"terus aku harus gimana dong?" ucap ran dengan nada sedih. kamu berdecak kesal.

"pergi dari hadapanku!" ucapmu dengan nada membentak. membuat tatapan ran padamu menjadi sendu, membuatmu jadi merasa kasihan.











'TBC.'
aduhh udang mayones 🤤

El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang