Vote dulu Hayyuk
===
"kamu yakin mau aku tinggal?" tanya ran dengan tatapan khawatir padamu. kamu yang lagi sibuk baca buku hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"bener?"
"duh pergi aja sana, katanya ada kerja. gausah berisik" ucapmu ketus. padahal dari dulu yang selalu cerewet itu kamu. cuman... cewek emang gak mau disalahin.
"nanti telfon ya, kalau ada apa-apa" ran mengusap rambutmu lembut. kamu mengangkat kepalamu ke menatap ke arah ran.
"nunduk" perintahmu pada ran. ran menatapmu bingung, tapi pada akhirnya dia menunduk dan mendekatkan kepalanya padamu. menampilkan rahang tegasnya yang terlihat dari samping.
(🤤)*cuph*
"dah pergi sana." kamu mengecup pipi ran sekilas lalu segera memalingkan wajahmu dari ran. ran tertegun sejenak, hingga tiba-tiba wajahnya ikut memerah padam. kamu tidak pernah menunjukkan afeksimu pada ran, dari dulu selalu ran yang memulai duluan.
"istriku gemesin" ran mencium puncak rambutmu, lalu beralih mencium perutmu yang sudah membesar. kata dokter hanya menghitung hari sebelum kamu lahiran.
"kalau aku telfon jangan lupa angkat" ucapmu sedikit berteriak, sebelum ran menghilang di balik pintu.
"iyaa"
niatnya malam ini kamu ingin tidur lebih cepat, setelah membereskan peralatan yang akan di bawa ke rumah sakit. kandunganmu yang sudah lebih dari 9 bulan, membuatmu mudah lelah ketika melakukan suatu kegiatan.
membuat intensitas kemalasanmu menjadi meningkat drastis. udah males, tambah males.
"shuutt mama mau tidur, kamu juga ikut tidur ya" kamu bergumam pelan sambil mengusap lembut perutmu.
"mama sayang kamu, cuma kamu satu-satunya yang bisa mama cintai. mama janji bakal jaga kamu selama-lamanya, sayang.." kamu bergumam pelan, hingga akhirnya kamu mulai terlelap dengan sendirinya.
tapi tidak lama kemudian, ketika jam sudah menunjukkan angka 2 subuh. kamu merasakan kontraksi setiap beberapa menit. dan entah kenapa feelingmu, anakmu akan segera keluar bentar lagi.
"akhh.. ran-" kamu segera mengambil ponselmu di atas nakas. tanganmu memencet tombol untuk menelfon ran, tapi sudah 5x kamu menelfon hasilnya tetap missed call. kamu berdecak kesal, ran tidak bisa di andalkan.
sambil menahan kontraksi yang kadang datang kadang tidak. kamu segera beranjak dari kasur, lalu dengan tenaga yang tersisa kamu masuk ke dalam mobilmu. beserta peralatam yang kamu seret dengan susah payah.
"ssshhh, sabar yang nak. tunggu haaahh-"
kamu berusaha menenangkan dirimu yang mulai panik, sekaligus merasa kesakitan. kamu menyadarkan punggungmu pada kursi kemudi. hingga ketika kamu merasa tenang, kamu mulai mengendarai mobil itu ke rumah sakit. sendiri.
untung saja kamu bisa sampai dengan selamat dan di tangani oleh dokter dan perawat. katanya kamu sudah mulai menghadapi pembukaan ke 3, dan kemungkinan besok pagi/siang anakmu akan lahir. karena itu kamu masih punya waktu untuk menelfon ran.
sudah terhitung 12x kamu menelfon ran tapi tetap saja hasilnya missed call. jadi kamu beralih bertanya pada kakucho.
kakuchi hitta
3.43 A.Mapa, ran ada bersamamu kakucho?|
|tidak, dia lagi ada misi bareng sanzu
|why?apa kamu tau misi apa?|
aku lagi di rumah sakit|
bentar lagi jadi mama yey\(^o^)/||ran ada misi, memata-matai organisasi sebelah
|kamu pergi ke rumah sakit sendiri?!ya!|
|gila! kenapa gak telfon ran
g diangkt|
|ck, ck, ck
|biar aku telfon dia, sementara kamu cari keluargamu untuk menemanimu dulu yaokay!|
karena kamu tidak tau mau telfon siapa. dan enggan merepotkan orang tuamu subuh-subuh begini. jadilah kamu memutuskan untuk memanggil ryuchiro.
'TBC.'
KAMU SEDANG MEMBACA
El.egi (Haitani Ran x Reader)
FanficArt cover by: inu_tkrb on twitter "dimana hatimu berada? apa kamu telah membuangnya ke blackhole?". tak pernah terbesit bagimu untuk menjalin hubungan pernikahan. karena menjalin hubungan dengan pekerjaan terasa lebih menyenangkan bagimu. === rate 1...