Vote dulu Hayyuk
===
"duh ngeri, nanti kalau kemasukan gimana!" ucapmu panik. ran menghela nafas kasar, tadi aja waktu masang soflens kamu pakai kabur segala. hingga ran harus menunggumu selama 1 jam agar soflen itu terpasang.
"kalau kamu bawa tidur, nanti mata kamu bisa rusak. sini bentar doang" ran segera menarik dagumu dengan kasar, tapi dengan segera kamu memejamkan mata.
"(name).. buka matanya" ucap ran sambil mendesis kesal. kamu menggeleng pelan sebagai jawaban. ran menekankan jari-jarinya pada pipimu membuatmu meringis pelan. netramu terbuka karena mau menepis tangan ran.
merasa ada kesempatan dengan segera jari ran melepas soflens di lensa matamu.
"aaakkh-" ran melepaskannya dengan hati-hati seperti orang yang sudah profesional. kamu akhirnya terdiam dan merasa lega karena bola matamu yang meringan.
"sekarang satunya"
"loh"
"lah loh lah loh, jangan gerak-gerak matanya" ucap ran gemas. kamu meringis karena ran semakin mengeratkan pegangannya pada pipimu. dan akhirnya ran berhasil melepaskan kedua soflens dari matamu.
"sakit bodoh" ucapmu kesal sambil mengusap kedua pipimu. ran gaada lembut-lembutnya, membuatmu kesal.
"hehe, maaf sayang"
*chupp*
ran mengecup pipimu sekilas, membuat kedua pipimu sedikit bersemu merah.
"goodnight honey.."
===
1 bulan kemudian.
"pagi sayang-" baru saja ran mengambil tempat duduk di meja makan. namun dengan buru-buru kamu beranjak pergi dari kursi meja makan yang kamu duduki, sambil membawa sepiring roti.
"lah-" ran kebingungan karena sudah hampir sebulan sejak resepsi, kamu menjauhinya terus.
"apa aku melakukan kesalahan?" tanya ran dalam hati.
1 bulan lepas dari pekerjaanmu, membuat dirimu bosan setengah mati, meskipun ran ngasih blackcard nya ke kamu sekalipun, kamu enggan menggunakannya.
"(name) sayang kok pergi..." ran mendekatimu lagi sambil membawa segelas kopi dan meletakkannya pada meja. tangan ran bergerak hendak menyentuh pipimu, tapi langsung kamu tepis.
"kenapa sih?" tanya ran mulai kesal karena kamu jadi bersikap cuek padanya.
"gpp, aku mau pergi dulu" kamu kembali beranjak dari sofa, lalu mengambil kunci mobilmu di tempat khusus. karena mobil di garasi mansion ran gak cuman 1 🤤.
"sini aku anterin" ran langsung menyaut kunci mobil di tanganmu dengan paksa.
"aku bisa sendiri, kamu kerja sana"
"kamu marah karena aku terlalu sering bekerja dan tidak bisa menemanimu?" ran menyeringai kecil.
"gausah ge-er, tau ah males." kamu beranjak pergi dari hadapan ran, membuat lelaki itu kebingungan.
"apasih marah-marah gak jelas?!" ran menahan pergelangan tanganmu, membuat langkahmu terhenti.
"gak tau" ucapmu ketus ran menghela nafas kasar.
"mau kerja lagi?" netramu langsung berbinar mendengar ucapan ran. kamu mengangguk dengan antusias.
"kerjanya di rumah aja" senyummu meluntur seketika. kalau aja kamu tau mau kerja apa di rumah, pasti kamu sudah melakukannya dari kemarin.
"ayo beli peralatannya." ran langsung menarik tanganmu dengan paksa, lalu membawamu masuk ke dalam mobil mewahnya.
"peralatan apa?" tanyamu bingung.
"gambar"
"buat?"
"supaya kamu bisa kerja, lemot banget sih." ran mencubit pipimu dengan gemas, sementara satu tangannya memegang stir mobil.
"ohww" ucapmu singkat. kalian hening sesaat hingga sampai di toko alat lukis. kamu enggan memilih barang yang kamu butuhkan, karena kamu selalu melihat harga untuk membeli sesuatu. gak kaya ran, yang sekarang naruh barang-barang yang bahkan dia gak tau gunanya apa.
"udah ya, jangan ngambek terus. aku gak bermaksud ngeluarin kamu dari kerjaan. aku itu khawatir sama kamu dan baby kita, kalau kamu kerjanya terlalu keras."
"g"
'TBC.'
![](https://img.wattpad.com/cover/287749832-144-k938801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
El.egi (Haitani Ran x Reader)
FanfictionArt cover by: inu_tkrb on twitter "dimana hatimu berada? apa kamu telah membuangnya ke blackhole?". tak pernah terbesit bagimu untuk menjalin hubungan pernikahan. karena menjalin hubungan dengan pekerjaan terasa lebih menyenangkan bagimu. === rate 1...