Art cover by: inu_tkrb on twitter
"dimana hatimu berada? apa kamu telah membuangnya ke blackhole?".
tak pernah terbesit bagimu untuk menjalin hubungan pernikahan. karena menjalin hubungan dengan pekerjaan terasa lebih menyenangkan bagimu.
===
rate 1...
ran masih diam membeku, sementara wajahmu memerah padam. hingga akhirnya ran nyesel sendiri karena dia tidak melakukan hal yang lebih.
"kok selama-lamanya gak boleh sih, aku belum ngapa-ngapain kamu tau gak" ucap ran tidak terima. tapi kamu langsung melindungi dadamu dengan menyilangkan kedua tanganmu.
"makanya gausah ling-lung, dasar mesum!" ucapmu ketus.
"kalau gitu aku mau lagi" ran me dekatkan wajahnya padamu, membuatmu refleks mundur.
"(name), aku mau lagi" gumam ran dengan suara berat. ran meraih dagumu, dan mengangkatnya hingga netra kalian bersitatap. ran langsung mengecup bibirmu dengan kasar.
ran menahan tengkukmu dan semakin memperdalam ciumannya, sekaligus memaksamu untuk menerimanya. salah satu tangan ran, turun dan melepaskan 3 pertama kancing pakaianmu.
tangan besar ran meremas dadamu dengan kasar, membuatmu meringis sekaligus melenguh pelan. ran hanya melakukannya sekali, lalu dia melepaskan pangutannya di bibirmu.
"kok basah?" tanya ran polos. sambil menatap telapak tangannya.
"goblok" kamu mendengus kesal, dan memalingkan wajahmu yang memerah padam. ran menjilat telapak tanganya, sambil terus menatapmu.
"asi ya?"
(scane apasih ini duh ///•//^//•///)
===
"(name)" tiba-tiba ran menyodorkan tangannya di hadapanmu. membuatmu bingung.
"apa? aku gak punya uang receh" ucapmu ketus. kalau gak ketus bukan (name) namanya.
setelah 3 hari menginap di rumah sakit akhirnya kamu di perbolehkan pulang. bersama naoki, malaikat kecilmu, cinta pertamamu. baru beberapa hari melahirkan naoki, kamu sudah sangat bucin sama anakmu itu.
"bukan itu- aku minta tanganmu" ucap ran, sementara satu tangannya tengah memegang stir mobil.
"kamu buta kah? aku lagi gendong naoki" ucapmu sarkas.
"kan bisa satu tangan" ucap ran kesal. tapi bukan kesal yang marah-marah.
"matamu. gausah manja deh" ran memanyunkan bibirnya, sejak kelahiran naoki kamu jadi berubah drastis. kamu lebih suka bermain dengan naoki dan mengabaikan ran, contohnya kemarin...
"tch, jangan peluk-peluk! kamu membuatku kesulitan menggendong naoki"
atau
"jangan menciumku di depan naoki! masih terlalu dini baginya untuk melihat adegan dewasa!"
"naoki terus, naoki terus, akunya kapan?"
"berisik, kamu gak penting" ran mengepalkan tangannya erat pada stir, untung saja naoki itu anak ran, darah dagingnya. jika tidak mungkin ran sudah membuang anak itu ke sungai agar kamu bisa menjadi milik ran seutuhnya lagi.
"(name) mulai sekarang kamu gak usah keluar-keluar rumah ya" ucap ran memecahkan keheningan di antara kalian setelah percakapan tadi.
"hah? kenapa?" tanyamu bingung. se-enak jidat ran mengaturmu
"kan sekarang ada naoki, jadi kamu rawat naoki di rumah aja ya. kalau mau keluar harus bareng aku oke?" kamu terdiam mendengar ucapan ran. sebenarnya kamu mau menolak tapi-
"nurut ya (name), please.." ucap ran sambil mengusap-usap lenganmu. kamu berdecih pelan.
"terserah." ran tersenyum tipis, lalu kalian kembali ke mansion dengan keheningan mobil. dan sesekali suara tangis atau tertawa naoki.
===
"selamat pagi anakku yang imut, wangy wangy" kamu berucap pelan dengan senyum merekah lebar. dengan wajah polosnya, tangan naoki bergerak-gerak meraih helaian rambutmu.
"kenapa sayangku, my world" kamu mengusap-usap pelan perut naoki. sementara ran yang jadi terbangu n karena suaramu. jadi berbalik melirik ke arahmu.
"anak mama ganteng, ayo mandi dulu" kamu mulai menggendong naoki dalam dekapanmu.
"berarti aku juga ganteng dong?" tanya ran penuh harap.
"dih, amit-amit" jawabmu pada ran. membuat ran terkekeh geli, padahal naoki yang paling mirip dengan ran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
