Vote dulu Hayyuk
===
"oi ran!" kakucho mendobrak kasar ruangan bersenggama yang tadi ran masuki. terlihat sepasang budak yang ditindih oleh tuannya. ran menatap tajam ke arah kakucho karena dia menganggu aktivitasnya.
"istri lo nelfon" kakucho memberikan ponselnya pada ran. dan menghentikan aktivitasnya, lalu menyaut ponsel kakucho dengan kasar.
"berisik banget sih lo, bangsat!" ran membentakmu dari balik sambungan telfon itu. kamu hanya terdiam, tidak menjawab pernyataan ran.
"lo tuh gak bisa muasin gue, lo gak bisa buat gue seneng anjing. bangsat gak usah ganggu, jalang murah lo anjing." ran membentak dengan penuh emosi, hingga akhirnya dia menghela nafas kasar dan menenangkan dirinya sendiri.
"aku ajukan surat cerainya sekarang." kamu hanya mengatakan satu kalimat, laku memutuskan sambungan ponsel itu secara sepihak.
"lo yang buat gue jadi murahan, bajingan." kamu mengumpat pelan. kamu juga mau marah dan mengomeli ran. tapi ketika ran yang seharusnya bersalah, malah membentakmu seperti itu. membuat hatimu jadi sakit,
tapi setiap kali hatimu membenci ran, pasti perutmu terasa sakit. seperti sekarang.
"aww.." kamu meringis kesakitan, dengan tertatih-tatih kamu mencari obat yang dokter berikan agar rasa sakit kontraksi perutmu bisa berkurang. kamu terduduk lemas di atas lantai, dan perlahan rasa sakit itu hilang dari perutmu.
disisi lain, ran terdiam membeku mendengarkan satu kalimat yang keluar dari mulutmu tadi. ran berdecih pelan, hendak membanting ponsel kakucho tapi di tahan sang pemilik.
"hape gue jingan! inget ran, istri lo lagi hamil, tahan nafsu lo!" kakucho langsung merebut ponselnya dari tangan ran. persetan dengan umur ran yang lebih tua darinya, kakucho geram sendiri melihat tingkah ran.
"gue balik, mainan sana sama jalang tadi." ucap ran dengan nada kesal. kakucho menyeritkan alisnya, kesal dengan ucapan ran.
"gue gak suka main jalang anjir" gumam kakucho.
===
ran melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lagi pula jalanan subuh itu sangat sepi jadi dia bisa ngebut-ngebutan. ran yang sudah sampai rumah, segera membuka pintu rumahnya dengan kasar.
kamu terkejut kala suasana rumah yang tenang-tenang saja, langsung terdobrak karena kedatangan ran. untung gak syok, untung kamu ga serangan jantung, untung anakmu gak tiba-tiba brojol.
"pelan-pelan" ucapmu lembut. kamu segera berjalan pergi ke dapur. meninggalkan ran yang baru sampai rumah jam 3 malam lebih. ran menatapmu tajam, pakaian yang digunakan ran juga masih rapih. seolah dia tidak melakukan apa-apa tadi.
ran berjalan ke kamar untuk mengganti pakaian formal miliknya. namun saat sibuk mengganti pakaian, netra milik ran tak sengaja melihat sebuah kertas di atas meja. ran mendesis kesal, lalu meremat kertas itu dengan penuh amarah.
isi kertas itu tentu saja surat permohonan perceraian yang sudah kamu susun sebaik mungkin. selesai berganti pakaian ran segera turun ke dapur dan menemuimu.
kamu yang lagi masak indoumi terkejut dengan kehadiran ran, yang mirip jelangkung. datang tak diundang, pulang tak diantar.
"apa?" tanyamu bingung. karena ran terus-terusan menatapmu dengan tatapan tajam. ran tidak menjawab dan beralih menunjukkan kertas yang tadi dia temukan. lalu ran merobek kertas itu menjadi bagian-bagian kecil di depan matamu.
kamu menatap datar kelakuan ran, lalu beralih menatap mie buatanmu yang mulai mendidih.
"tenang saja aku bisa buat ulang" ucapmu santai sambil mematikan gas kompor. ran berdecak kesal, dan berjalan mendekatimu. tiba-tiba ran menarik kaos oversize yang kamu gunakan. ran menariknya dengan kasar, hingga membuatmu mendanga dan berjinjit di hadapan ran.
lupa 'TBC.'
KAMU SEDANG MEMBACA
El.egi (Haitani Ran x Reader)
FanfictionArt cover by: inu_tkrb on twitter "dimana hatimu berada? apa kamu telah membuangnya ke blackhole?". tak pernah terbesit bagimu untuk menjalin hubungan pernikahan. karena menjalin hubungan dengan pekerjaan terasa lebih menyenangkan bagimu. === rate 1...