13.

4.3K 747 36
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

kamu tidak sadar tengah menarik dasi ran, dengan segera kamu melepaskannya. kamu menatap tajam lelaki di hadapanmu, dipikir-pikir penampilannya sangat berbeda dengan ran. mulai dari rambut bahkan warna netra amestinya pun, kini ditutupi oleh soflens

"cuman lo yang sadar kalau gue haitani ran." ran merapikan kembali kemeja yang ia gunakan.  lalu tangannya terulur untuk mengacak kasar rambutmu.

"ayo" ran langsung menarik pergelangan tanganmu untuk keluar dari butik mewah itu. ran langsung membawamu masuk ke mobil, membuat senyuman senang terlukis dari bibirmu.

"pulangg, anterin gue pulang!" perintahmu pada ran. lelaki itu mengabaikanmu, dan kini dia tengah melihat-lihat berkas yang tidak kamu tau apa isinya.

"ayo cepet anterin gue balik!" ucapmu dengan nada kesal.

"sshhuutt berisik!" ucap ran ketus sambil terus melihat dan menatap dokumen-dokumen itu. alismu menukik kesal.

"yaudah gue pulang sendiri!" kamu hendak membuka pintu mobil ran tetapi dengan cekatan ran mengunci pintu mobil dari pusatnya, secara permanen. jadi kamu tidak bisa membukanya sama sekali.

"maksud lo apaan sih!" ucapmu kesal pada ran. ran mengambil tanganmu lalu mengusapnya pelan.

"sabar ya sayang," ucap ran menenangkan, kamu langsung menarik tanganmu dari genggaman ran. lalu kamu mengusap pelan tanganmu, seolah-olah ran penuh dengan kuman.

"berisik!"

===



dalam perjalan kamu dan ran hanya diam-diaman. perlahan kamu sedikit mengantuk karena bosan, apalagi ran tidak menyalakan radionya di dalam mobil. membuat suasana semakin membosankan. andai kata kamu membawa ponselmu yang masih berada di atas kasur.

"ini bukan arah jalan ke rumah gue" ucapmu ketus, saat tau bahwa kamu telah melewati jalan yang sedikit asing bagimu.

"siapa yang bilang mau ke apartemenmu?"

"HAH?!" kamu menatap ran dengan alis yang menukik. emosimu mudah sekali terpancing oleh setiap perkataan ran.

"jangan marah-marah terus, nanti kalau sifat kamu nurun ke baby kita gimana?" kamu berdecak pelan, lalu menghela nafas kasar. berusaha bersabar menghadapi ran.

beberapa saat kemudian ran menghentikan mobilnya di sebuah kantor. kamu bertanya-tanya dalam hati, untuk apa ran mengajakmu kesini. ran juga membawa dokumen-dokumen yang tadi.

"ini tempat apa?"

"KUA" sebelum kamu berkata 'hah' dengan suara keras. ran buru-buru membekap mulutmu.

"sebaiknya kamu nurut." ucap ran dengan penekanan. ran langsung menarik tanganmu untuk masuk ke kantor itu, tetapi kamu tak ingin beranjak sedikitpun. kamu menatap ran dengan tatapan kesal, sudah berkali-kali kamu menolaknya. tetapi lelaki itu memang keras kepala.

"ayo!"

"gue bilang gue gak mau nikah sama lo! kok maksa sih" ucapmu geram. kamu berusaha menahan amarahmu yang meluap-luap

tiba-tiba ran membalikkan badannya ke arahmu sepenuhnya. ran menatapmu datar, tubuhnya bergerak mendekatimu. membuat langkahmu ikut termundur.

*brakk*

ran mengkabedonmu, saat punggungmu sudah menabrak mobil miliknya. kamu memalingkan wajahmu dari ran, melihat wajahnya semakin membuatmu kesal.

"mau sampai kapan kamu jadi egois? apa kamu pikir merawat seorang anak sendirian itu mudah?? apa kamu pikir kamu bisa melukan segalanya sendirian!" tanya ran dengan nada serius.

"bisa." cibirmu pelan. ran menarik dagumu agar kalian dapat saling bertatapan.

"kamu salah! kamu sudah terlalu banyak merepotkan orang lain."

"aku tidak pernah merepotkan orang lain! aku selalu melakukan tugas dan pekerjaanku sendiri, aku hidup mandiri sendiri, aku mencari uangku sendiri-"

"tapi kamu tidak peduli dengan perasaan orang lain?!" ran sedikit meninggikan suaranya. membuatmu takut.



'TBC.'
maksudnya 1k/chapter itu misalnya ada total 13 chap aku nunggu sampai 13k reader gitu deh wkwk

El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang