21.

3.7K 612 76
                                    

Vote dulu Hayyuk

trigger⚠️





===

"oh.. jadi kamu disini" kamu memutar bola matamu malas saat melihat siapa yang tiba-tiba mengambil tempat duduk di hadapanmu.

"haahh.. apa yang harus kulakukan ya, agar istriku tidak kecanduan alkohol lagi" gumam salah satu pelangganmu, yang sedari tadi bercerita. kamu masih sibuk membuat sebuah minuman untuk pelanggangmu tadi.

"istrimu lagi hamil kan? wine satu-satunya minuman alkohol yang bisa diminum ibu hamil." kamu memberikan segelas wine pada pelangganmu itu.

sedari tadi lelaki paruh baya itu bercerita bahwa istrinya tidak memperbolehkannya masuk ke rumah, karena lelaki itu tidak membelikannya minuman keras. sementara sang adam, takut jika istirnya yang lagi hamil kenapa-kenapa.

aneh bukan?

"berikan dia sekali saja, sisanya kamu gantikan saja dengan ciuman manis di bibir" ucapmu sambil tersenyum manis. meskipun dalam hati kamu jijik dengan keromantisan itu.

"haha, semoga saja dia mau menerimanya. terima kasih sudah membantuku lagi nona, tapi jika dilihat-lihat kamu juga sedang hamil ya?" pertanyaan lelaki itu membuat jantungmu berdetak cepat.

"iya, saya suaminya." ran yang sedang menyesap minuman koktailnya, jadi ikut nimbrung. lelaki tadi tertawa tipis.

"istrimu baik sekali, dia sering membantu pelanggannya yang sedang dalam masalah" ucapan pria itu membuatmu sedikit tersipu. kamu senang bisa membantu orang, karena bagimu itu adalah jalan satu-satunya. setelah banyak dosa yang kamu perbuat seumur hidupmu.

jadi fifty fifty.

"benarkah? aku beruntung jika begitu" ran menampilkan senyumannya padamu, membuatku memutar bola matamu malas. di depan pelanggan harus ramah, tapi di depan ran? g dulu.

"kalau begitu terima kasih atas saranmu, (name)-san" ucap lelaki tadi dengan sopan, yang kamu balas anggukan.

===



"kalau begitu aku juga mau cerita" tiba-tiba ran menyeletuk.

"ngomong sama tembok sana"

"kamu kok judes banget sama aku sih yang.." ucap ran dengan nada manja. udah gila kali dia, karena efek alkohol.

"ew g dulu."

"disini tempat kita pertama kali bertemu loh" ucap ran sambil kembali meminum, minumannya hingga tandas. tanganmu mengepal, mengingat kejadian dan pemerkosaan itu membuatmu kesal.

"diam." ucapmu sambil menahan emosi. ran membalasnya dengan kekehan pelan, kamu berusaba sabar sungguh. jika tidak emosimu akan membuatmu tidak fokus pada cita rasa alkohol yang kamu buat.

"hari itu kamu narik perhatianku banget, kamu baik, ramah, apalagi dalam nyampurin urusan orang lain." ran menyeringai tipis melihatmu yang sudah ingin meledak.

"kamu juga keliatan kaya cewe polos, udah pasti kamu belum di sentuh sama cowok liar di luar sana. buat aku pengen jadi orang pertama yang ngerusak kamu" kamu berusaha menulikan telingamu dari segala ucapan ran. meskipun kepalamu sudah tak bisa berpikir apa-apa lagi.

"tapi ya, ternyata aku salah. kamu itu gak polos, kamu mandiri, kamu kuat hidup sendiri, kamu gak gampang goyah, kamu keras kepala, kamu ambisius, kamu pintar-" ran menghentikan perkataannya.

"buat aku jadi pengen hancurin kamu, lebih dari ngerusak." ucapan ran membuatmu hendak melayangkan tamparan pada pipi mulus lelaki itu. tapi dengan segera ran menahan pergelangan tanganmu.

"hey, ini tempat kerja kamu. kamu mau dipecat, karena menampar seorang pelanggan?" kamu langsung menarik tanganmu dari genggaman ran.

"kamu- gak jauh beda sama cowok sampah yang ga punya kualitas di luar sana! cuman jadi beban bagi cewek." ucapmu menusuk. dengan terburu-buru kamu meninggalkan meja bar dan masuk ke ruangan loker.

kamu segera berganti baju dan hendak pulang untuk menenangkan diri.




'TBC.'
yang mau jadi istri ran angkat kaki

El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang