50.

3.4K 549 117
                                    

Vote dulu hayyuk

===

"rin, tolong lacak lokasi (name)" ran segera menelfon rindou setelah mulai kehilangan jejak kendaraanmu. dari sebrang sana rindou berdecak kesal, tapi dia tetap menuruti kemauan kakaknya.

"(name) habis dari mana?" tanya rindou ketus.

"hotel x" ucap ran singkat.

"jam berapa?" tanya rindou lagi.

"sekitar jam 10.45" rindou pun mukai mencari kemana pergimu dengan meng-hack cctv jalanan. sementara ran hanya terdiam di dalam mobiknya, pikirannya berkecamuk. perkataanmu, tatapan kecewa yang kamu berikan, dan suara tangisan naoki. membuat hati ran terasa tertohok.

"aku share lokasinya, (name) pergi ke rumah seseorang." ucap rindou setelah beberapa saat melacak keberadaanmu. ran langsung menembus jalanan dengan kecepatan tinggi.

ran berhenti di sebuah rumah sederhana, jika tebakannya benar. ini adalah rumah hideyoshi, kakaknya (name). dengan ragu tapi pasti, ran telah menyiapkan mentalnya jika memang dia akan kena pukulan.

"ngapain kesini?" tepat sekali yang keluar adalah hide.

"(name)-"

"pulang sana!" usir hide pada ran.

"bersama (name).." ucap ran dengan suara pelan. hide langsung menatap ran dengan tatapan tajam.




*bughh*

satu bogem mentah, mendarat di perut ran. membuat lelaki jangkung itu meringis sakit.

"pulang" ucap hide masih dengan tangan mengepal erat. ran menggeleng pelan dan masih kukuh dengan keinginannya.

*buughh*

"balik, (name) tidak mau bertemu denganmu" ran menahan rasa sakitnya ketika hide kembali pukulan pada pipinya.

"aku mohon.." hide mendesis kesal, lalu menarik kerah kemeja ran. hide membawa ran ke taman belakang rumahnya, lalu menghajar ran hingga babak belur.

"lo apain adek gue bangsat!!" bentak hide sambil terus memberi pukulan pada ran. ran tidak bisa menjawab, dia hanya terdiam. (name) tidak mungkin bisa memukuknya, jadi mungkin pukulan dari hide adalah balasan yang tepat bagi ran.

"ma-af (na-me)" gumam ran pelan. hide semakin menghajar ran hingga bercak darah mengenai kemeja milik ran.

"berapa kali lo minta maaf, kurang baik apa adek gue hah?!" hide berusaha mengatur nafasnya yang menderu. sementara ran sudah terkapar lemas dan tersandar pada dinding.

"tch, pulang sana! sampai ketemu di pengadilan." ucapan hide membuat dada ran terasa sesak. ran mengusap darah yang mengalir di hidungnya,

"(name).. i want you"

===






di sisi lain kamu hanya melirik hide yang tengah menghajar ran, dari lantai 2. sesekali kamu meringis saat melihat ran kesakitan. kamu hanya bisa berdoa, agar kakakmu tidak menghajar ran hingga dia meninggal. tapi gak mungkin juga sih

"(name), ini surat perceraiannya. tinggal kamu dan suamimu tanda tangani" ucap keiro kakak sepupumu, yang merupakan lulusan hukum.

"kalau dia tidak mau gimana?" tanyamu.

"perceraian bisa dilakukan sepihak (name). semua keputusan ada di tanganmu, bukan di tangannya" keiro mengusap rambutmu lembut, yang kamu balas dengan anggukan pelan.

"baiklah.." ucapmu dengan suara lemah. kamu berjalan keluar kamar, lalu meminjam kotak p3k pada fumi yang merupakan seorang dokter. kamu berjalan ke halaman belakang sambil membawa kotak tersebut dan map berisi gugatan cerai.

"(name)" ran menyadari kehadiranmu, dia langsung tersenyum, membuatmu jadi canggung seketika. kamu segera meletakkan kotak p3k beserta surat cerai tersebut di samping ran.

"(name) tolong obati ya.." ucap ran dengan suara lemah. kamu menghela nafas kasar.

"obati dirimu sendiri.. aku hanya membawakan obat. dan- tanda tangani surat perceraian ini." kamu ikut memberikan surat itu pada ran.

"(name)- aku bisa jelaskan semua, kita-"

"jelaskan semuanya di pengadilan, aku pergi dulu ya, dan kamu akan di jemput kakucho"














'TBC.'

El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang