2.

7.2K 941 149
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"baik, biar teman saya yang membuatkannya ya?" ucapmu sopan. tetapi lelaki dengan tato di jakunnya, menahan pergelangan tanganmu.

"aku mau kamu yang membuatnya!" ucap lelaki itu mutlak. kamu menghela nafas kasar, tubuhmu lelah dan kamu sudah mengantuk. kini jam di pergelangan tanganmu, telah menunjukkan angka 1 subuh. dan besok kamu harus kembali beraktifitas dengan pekerjaan aslimu.

"baiklah tuan" ucapmu lemah. kamu segera membuat pesanan orang itu, tanganmu bergerak cepat menuangkan minuman beralkohol pada gelas kecil. 

"ini minuman anda"

"temani aku." ucap lelaki itu lagi. kamu tersenyum terpaksa, dan tetap setia menemani lelaki itu. sementara tanganmu sibuk, membereskan beberapa minuman dan gelas.


"aku bertengkar dengan adikku" setelah keheningan diantara kalian, akhirnya lelaki itu membuka suaranya untuk bercerita padamu.

"kenalkan aku haitani ran, anggota eksekutif bonten." ucap lelaki itu santai. tubuhmu seketika menegang, siapa yang tidak kenal organisasi mafia bonten? kekejian mereka sudah tersebar di dunia maya maupun di berita televisi.

kamu berbalik menatap ran sedikit takut, tetapi kamu tetap berusaha tenang. entah sejak kapan ada sebuah pistol di meja bar, yang sedang diputar-putar oleh ran. 

"siapa namamu?" tanya ran.

"(fullname)" jawabmu dengan suara datar, menahan gugup. ran memainkan pistolnya, dan memasukkan peluru pada pistol tersebut. suaranya dapat kamu dengar dengan jelas, meskipun tubuhmu membelakanginya.

"nee, kira-kira apa yang harus aku lakukan?"

"meminta maaf pada adikmu." kamu membalikkan tubuhmu, dan menatap ran datar. kamu sudah siap mental untuk menghadapi klienmu itu. kini bergantian ran yang menatapmu tajam. tiba-tiba ran menarik kerah pakaianmu, dan mendekatkan wajahnya padamu.

"kenapa harus aku yang harus meminta maaf?!" tanya ran dengan emosi tertahan. ran menodongkan pistolnya pada perutmu. kamu meneguk ludahmu kasar, tubuhmu sedikit bergetar karena takut. tetapi kamu berusaha menenangkan dirimu lagi.

"m-aaf tuan, saya hanya memberi saran karena anda adalah anak tertua." kamu mendorong bahu ran agar melepaskan cengkramannya darimu. helaan nafas kasar terdengar dari bibirmu, jantungmu berdetak tak karuan seolah nyawamu akan diambil sekarang juga.

"saya permisi dulu, pekerjaan saya sudah selesai" ucapmu sambil menunduk. 

"tunggu-" ran berdecak kesal, kala kamu sudah pergi dulu meninggalkannya. seringaian tipis tercipta pada bibir ran, 

"mangsa baru?"

===



kamu baru saja keluar dari ruang ganti, setelah pekerjaanmu selesai. namun tiba-tiba ada seseorang yang menarik lenganmu dengan kasar, dan tidak membiarkanmu pulang. kamu berusaha menepis tangan ran yang melingkar di lenganmu.

"maaf haitani-san, anda mau bawa saya kemana?" tanyamu formal, yang menimbulkan kekehan pelan dari ran. 

"panggil saja aku ran, aku akan memanggilmu sayang" kamu menatap ran dengan tatapan jijik. kamu terpaksa mengikuti tarikan ran, hingga akhirnya kamu menyadari kemana ran membawamu. seketika kamu menghentikan langkahmu, saat ran membawamu di depan sebuah ruangan.

"ayo masuk!" perintah ran, yang kamu jawab dengan gelengan.

"aku bukan jalang untuk disewa" ucapmu ketus, kamu berusaha melepaskan genggaman ran. tetapi lelaki itu semakin mengeratkan genggamannya padamu.

"aku akan melakukannya tanpa menyewamu" ucap ran dengan senyuman tipis, yang membuatmu merinding. 

"banyak jalang yang lebih cantik dari pada saya. jadi tolong anda cari yang lain" ucapmu dengan nada takut. ran semakin mengeratkan cengkramannya pada lenganmu, membuatmu meringis pelan.

"jalang itu hanya menarik secara fisik, aku juga ingin mencoba hal baru bersamamu." ucap ran mutlak.

"lepaskan!" ucapmu sedikit berteriak. ran berdecak kesal, dan segera mendorong pintu ruangan bersenggama itu. lalu ran mendorongmu dengan kasar hingga tubuhmu terjatuh ke lantai. 

'TBC.'
minggu depan lgi deh ;3

El.egi (Haitani Ran x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang