JINGGA & MARCEL

008

Vote dan Comment ya bun
Selamat membaca

_____________________________________

Imessage

Jingga (Pasien):
"Arah timur dari pintu masuk, ada gue bareng temen-temen gue".

Anda:
"Sebenernya ada yang pengen gue omongin berdua sama lo".

Jingga (Pasien):
"Lo dimana? Gue keluar sekarang".

Anda:
"Kita ngomong di mobil aja ya?"

Jingga (Pasien):
"Senyaman lo aja cantik, mau di OYO juga gak masalah".

Anda:
"Gue masih di kost sih, lo jemput kesini aja".

Jingga (Pasien):
Oiya Cel, lo kan temen kost Maya. Si Maya ada di kost nggak?".

Jingga (Pasien):
"Kevin teler nih, gak mau di pegangin sama gue. Maunya Maya".

Anda:
"Maya lagi tidur, tapi ntar gue bilangin deh".

Jingga (Pasien):
"Gue otw, shareloc ya".

_____________________________________

Jingga kuat minum.

Sebotol alkohol tidak akan mengganggu kesadarannya.

"Gue cabut duluan". Ucapnya pada Agus yang duduk di sampingnya.

"Mau kemana lo?".

"Nyari lonte dulu". Singkatnya lalu nyengir kuda.

"SIALAN-. COWOK MURAHAN". Balas Agus.

Agus hanya mengurut pelipisnya, kepalanya sudah mulai berat dan terasa mengantuk. Namun harus jadi orang yang terakhir ambruk, soalnya punya kebiasaan buruk kalau mabuk.

Jingga menghilang gitu aja kayak tuyul.

"Woi Dilan! Lo mandiri dong, jalan kesini sendiri jemput gue. Masak gue mulu yang nyamperin lo sih". Ucapnya pada mobil pajero hitam milik Agus.

NGGAK WARAS NIH ANAK.

Jingga tetap melangkah juga. Senyumnya lebih lebar malam ini meskipun hasil kuis di kampus pagi tadi remedi. Jingga tidak peduli.

Dia sadar diri.

Otaknya bego.

Tapi tidak masalah, yang penting ganteng, tajir dan berbakti.

Sangat bahaya menyetir dalam pengaruh alkohol. Namun Jingga bisa, baginya alkohol bukan hal yang bisa membuat kesadarannya menghilang, bukan pula hal yang bisa membantunya dalam menghilangkan sejenak luka. Percuma. Karena sebanyak apapun dia menegak minuman itu, kesadarannya akan tetap utuh. Palingan berkurang sedikit.

Jingga paling sering terluka.

Paling sengsara di antara sahabat-sahabatnya.