VOTE DAN COMMENT PLEASE—
Yang baca tapi nggak Follow, LO TEGA☆☆☆☆
"Gue bisa aja nyakitin dia sebesar dia nyakitin gue, tapi gue takut dia nggak sekuat gue"
_Marcelyne Devita_
☆☆☆☆
"Jatuh cinta sama dia sama sekali nggak ada dalam agenda gue. Awal gue kenal dia, gue cuma pengen dia jadi salah satu narasumber gue dalam mengambil data penelitian". Cece menyesap rokoknya lagi.
Ia mengaburkan pandangannya pada lampu-lampu kota di bawah sana yang sudah mulai tampak menyala. Lalu melanjutkan kalimatnya tanpa menatap Opet di sampingnya.
"Sejak awal gue kenal dia, gue tau kalau dia tipe cowok berandal yang suka mainin perasaan cewek. Dari awal aja gue udah tau, makanya gue mutusin buat nggak nanggepin dia banget. Tapi cara dia ngomong selalu bikin gue terbawa suasana. Bukan karena fisiknya, tapi sama kisah hidupnya yang bikin gue bertahan sama dia". Cece membenarkan posisi duduknya, menekuk kedua lututnya keatas.
"Lo tau nggak? Kebanyakan cowok kayak gitu selalu gue skip. Tapi kenapa dia enggak? Nah disitu, kayak kalimat gue di awal tadi. Jatuh cinta sama dia sama sekali nggak ada dalam agenda gue, ini bukan kemauan gue. Kalau bisa milih, gue juga nggak mau jatuh cinta sama dia". Kalimat itu meluncur sendirinya dengan mudah dari mulut Cece.
"Tapi lo bisa milih, bodoh. Lo bisa milih ninggalin dia".
"Iya, tapi setiap gue mau ninggalin dia, gue..."
"TAPI.. TAPI.. TAPI!!! SELALU ADA KATA TAPI. KALAU GITU LO BILANG SAMA DIA, LO SAYANG DIA". Opet mulai meninggikan nada suaranya.
"LO BILANG SAMA DIA KALAU LO NGGAK MAU DI SAKITIN. LO BILANG SAMA DIA JANGAN JADI COWOK BRENGSEK LAGI. GUE CAPEK NGELIAT LO KAYAK GINI TAU NGGAK?".
"KENAPA LO NYOLOT BANGET SIH ANJING?". Tanya Cece sepersekian detik setelah Opet selesai bicara, nada suaranya tak kalah tinggi dari lawan bicaranya.
Opet diam sejenak, dia mencoba untuk meredam sedikit emosi yang bergejolak di hatinya. Lalu setelah itu melanjutkan kalimatnya dengan vokal yang tenang.
"Lo liat Maya nggak? Masalahnya jadi makin besar sama Kevin karena nggak mau terus terang. Sekarang malah ngelibatin perasaan Joko juga. Lo liat juga Lilin dulu, gue nggak habis pikir dia di bully sama cewek-cewek. Gue marah banget pas denger itu dari kak Agus. Harusnya dari sana lo belajar Celyne. Lo itu pinter, lo punya kapasistas yang baik dalam mencerna mana yang baik mana yang buruk. Gue nggak percaya temen-temen gue selemah ini karena cowok".
"Lo nggak ngerti Verra, lo nggak pernah ngerasain".
"Iya gue nggak pernah ngerasain, tapi kalau gue ada di posisi lo pada. Gue bisa nentuin pilihan".
"Anjing lah". Timpal Cece. "Jangan cuma ngomong aja lu". Lanjutnya.
"Tau ahhh, gue males. Yang jelas lo siap-siap sekarang. Ntar gue masuk lagi lo harus udah siap, gue nggak mau makin malem ntar makin riweuh". Opet berdiri dari tempat duduknya dan beringsut pergi keluar kamar Cece.
____________________________
Ayah:
Jingga, kamu dimana?Anda:
?Ayah:
Ayah dirumah bunda kamu, pulang sebentar ada yang mau di omongin sama kamuAnda:
Ngapain lo kerumah bunda gue?
Macem-macem lo gue hajar
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA & MARCEL
Romance"Jingga, kenapa sayang sama lo sesakit ini?" •MARCELYNE DEVITA & JINGGA PRAKASA• DUNIA MEMBENTURKAN MEREKA DI SUATU KLINIK PSIKOLOGI JINGGA & MARCEL adalah Side Story dari AU Bangtan x BMKG di ig @kisah_haluu. Namun memiliki plot tersendiri, jadi ng...