Hai fren
Lama banget gue nggak update
Jingga & MarcelMalam ini gue mau update dua chapter.
Nikmatin chapter 032 dulu
Dan chapter 033 mungkin agak larut ntar ya😗
Jangan lupa buat vote dan komen ya fren
Happy reading
______________________________"Biar gue aja". Ujar Bima pada Juna dan Akbar. "Lo berdua masuk aja". Lanjutnya.
Bima berjalan mendekati Jingga.
"Hey".
Hening.
Jingga bergeming. Setelah itu, Bima ikut duduk di samping Jingga. Ada sekeping sunyi yang cukup lama.
"Jingga, coba deh lo pikir sendiri. Nggak ada penjahat yang menyerahkan diri sendiri ke kantor polisi. Joko udah ngakuin semua kesalahannya. Gue rasa lo harus pertimbangin itu". Ujar Bima.
Jingga membuang napas berat, melemparkan rokoknya ke tanah dan balik menatap Bima.
"Gue tau lo peduli banget sama Joko kak, tapi kayaknya lo butuh sedikit hantaman keras di belakang kepala biar sadar. Keblinger otak lo". Balas Jingga.
Bima terkekeh pelan. Aliran alkohol dalam tubuhnya membuat Bima tidak bisa berpikir jernih.
Ada hal-hal yang larut dalam pertimbangannya akan rencana yang diharapkan bisa mendamaikan sahabat-sahabatnya. Pun ada rasa bersalah yang mengetuk-ngetuk hatinya saat menatap Jingga yang kehabisan minat untuk lanjut menikmati liburan mereka.
Jingga bangkit dari duduknya.
"Mau kemana lo?".
"Mau kemana gue, itu bukan urusan lo. Mending lo urusin tuh adek kesayangan lo, ngapain lo nemuin gue?".
Jingga berjalan menjauhi Bima, kemudian masuk kedalam mobil dan menginjak pedal gas menuju club terdekat dari sana. Ia hanya bisa membatin jengkel dengan perasaannya yang kacau. Tangannya mencengkeram kuat bulatan stir dengan kedua alis menukik tajam. Hampir saja cowok itu menabrak pembatas jalan.
Selamat menikmati kekacauan wahai engkau yang tersesat. Semoga kau lekas menemukan jalan pulang.
Jingga berjalan masuk ke dalam club asing itu dan duduk menyudut pada meja yang tidak berpenghuni. Tidak ada hal menarik untuk ia saksikan di dalam sana.
Bahkan belasan kilometer jauhnya dari penginapan tidak mampu menanggalkan pikirannya pada kekacauan tadi.
Terlebih pada gadis yang tidak sengaja ia bentak tadi.
Jingga pematut diri pada layar ponsel yang mati. Kedua mata Jingga berpendar dengan kalut. Yang saat ini berada di dalam pikiran lelaki itu: MARCELYNE DEVITA.
Dan, iya, Jingga masih merasa kabur terhadap perasaannya untuk gadis itu. Pun gadis lain yang bernaung dalam pikirannya saat ini: RANIA AIDENE. Gadis manja yang mengisi hatinya beberapa tahun terakhir, yang saat ini resmi di rebut orang.
Jingga membanting ponselnya ke atas meja kaca hingga layar monitornya retak segaris. Masih beruntung hanya tempered glass nya saja yang retak.
Kemudian mengambilnya lagi untuk menghubungi Cece. Butuh beberapa detik hingga Jingga menyadari panggilannya tidak dapat di teruskan karena nomor gadis itu tidak aktif. Ia yakin gadis bernama Marcel itu memblokir nomornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA & MARCEL
Romance"Jingga, kenapa sayang sama lo sesakit ini?" •MARCELYNE DEVITA & JINGGA PRAKASA• DUNIA MEMBENTURKAN MEREKA DI SUATU KLINIK PSIKOLOGI JINGGA & MARCEL adalah Side Story dari AU Bangtan x BMKG di ig @kisah_haluu. Namun memiliki plot tersendiri, jadi ng...