Hai sayang
By the way, chapter kali ini tuh ada kaitannya sama AU ya
Jadi yang baca AU BANGTAN BMKG bakal lebih paham lagi disini.
Jangan lupa buat vote dan komen ya fren
Happy reading
______________________________Saat sampai di halaman depan, Cece langsung saja duduk di salah satu kursi yang sudah disusun melingkar oleh Bima.
Cece memendarkan pandangannya ke sekeliling dan menatap Jingga yang tampak juga sedang memikirkan sesuatu.
Atau mungkin seseorang.
Kakinya tidak sebengkak siang tadi tapi masih sedikit sakit. Sempat suatu ketika mereka serentak membuang napas berat, entah untuk hal apapun itu.
Tentu saja Jingga memiliki sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya. Bukan hanya kepada Cece, tapi juga kepada sahabatnya Joko dan Kevin.
Sejak tadi, jelas mereka hanya saling terdiam. Antara bingung harus mengucapkan apa, atau memang tidak ada sesuatu yang ingin diucapkan.
Cece hanya mengikuti arus yang telah Bima dan Opet rencanakan. Rencana itu melibatkan Agus dan Lilin juga mungkin, yang jelas sejak awal sampai di penginapan ini, Cece hanya merasa dibohongi oleh sahabat-sahabatnya.
Perasaan Cece masih sakit ketika melihat Jingga, walaupun cowok itu yang membantu mengobati kakinya pagi tadi.
Cece hanya merasa sesak di hatinya yang Jingga sebabkan tidak dapat meluruh hanya karena cowok itu merawatnya dengan baik.
Sekarang sudah pukul sepuluh malam, yang terdengar hanya desauan napas frustasi dari keterdiaman yang canggung.
"Kenapa pada diem-dieman sih? Nggak asik banget". Celetuk Akbar.
"Yaudah ayo buka satu botol pertama kita malam ini". Timpal Opet menyeimbangi topik pembicaraan Akbar. Gadis itu mulai memutar tutup botol alkohol dan menuang isinya pada gelas yang ada di depannya.
Tanpa mengucapkan apapun, Cece meneguk habis segelas alkohol di depannya dan menuangnya sekali lagi.
Sementara didepan gadis itu, Jingga diam-diam mengintai segala sikapnya dengan seksama sambil mengurut pelipisnya.
"Satu buat lo". Ujar Bima pada Joko. Joko mengambilnya dengan kikuk kemudian meneguk habis dalam sekejab.
Memang semulanya agak canggung, namun perlahan suasana menjadi lebih santai sejak Agus mulai memetik gitarnya. Ada konser dadakan disana, Jingga salah satu bintang tamunya.
Cece jelas menangkap sorot berbeda dimata Jingga malam ini, sedikit lebih gelap ketika menatap Joko dan Kevin.
Di tengah sumbangnya nada suara Jingga saat sedang bernyanyi, Cece bisa tahu bahwa ada sesuatu hal yang mendistraksi pikiran cowok itu.
Cece bingung sendiri dan malah terlihat seperti ingin masuk kedalam kepala Jingga untuk membaca bagaimana cara otaknya bekerja.
Sudah lebih dari lima lagu yang mereka nyanyikan bersama, sejujurnya Cece ingin kembali ke kamarnya saja karena tidak ada hal yang membuatnya ingin bertahan dari acara ini.
Membosankan.
Semakin larut, mereka semakin mabuk. Acara berganti dengan bermain game truth or dare atas ide Jingga.
Cece hanya mengikuti kemana alurnya, ia malas untuk mengatakan bahwa tidak ada yang menarik dari acara ini dan dia mengantuk.
Cece memperhatikan Maya yang lebih memilih meminum segelas alkohol dari pada harus memilih truth or dare. Sepertinya dia cukup takut ditanyai hal yang aneh-aneh oleh yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA & MARCEL
Romance"Jingga, kenapa sayang sama lo sesakit ini?" •MARCELYNE DEVITA & JINGGA PRAKASA• DUNIA MEMBENTURKAN MEREKA DI SUATU KLINIK PSIKOLOGI JINGGA & MARCEL adalah Side Story dari AU Bangtan x BMKG di ig @kisah_haluu. Namun memiliki plot tersendiri, jadi ng...