030

287 37 3
                                    

VOTE YA BESTIE

INI CERITA JINGGA
_HAPPY READING SEMOGA UDIN_
______________________________


Ego perempuan itu emang besar. Tapi kalau lo kira perempuan cuma memikirkan dirinya sendiri, lo salah

_Marcelyne_

____________________________

🌧🌧🌧

Hujan malam ini membuat Cece semakin larut dalam genangan air mata. Terlalu banyak emosi yang turut campur dalam dirinya sekarang.

Sedih, marah, rasa bersalah bahkan cemburu. Dua sahabatnya, Lilin dan Opet menatapnya intens, namun Cece tidak memiliki keberanian untuk menatap balik.

"Gue denger semuanya barusan". Kata Opet seolah menjelaskan bahwa ini pertengkaran yang tidak main-main.

Lilin menangkup wajah Cece sambil mengusap air mata Cece yang mengalir dipipi gadis itu. Semakin lama, sikap Jingga tampak semakin tidak meyakinkan bagi mereka.

Cece banyak berubah.

"Jingga itu nggak dewasa Ceu". Timpal Lilin setelah lama terdiam.

Cece menghembuskan napas berat. "Anak korban KDRT sekaligus anak broken home itu nggak bakal pernah tumbuh dewasa". Jawabnya dengan vokal bergetar. "Berapapun lamanya, mereka bakal tetep disana, terperangkap sendirian di masa lalu". Sambungnya.

Ada jeda sesaat.

"Sejak awal aja lingkungannya udah jahat sama dia. Asal kalian tau, gue kenal Jingga itu luar dalem. Dan satu fakta yang bikin gue nggak bakal bisa nolak kehadiran dia adalah dia nggak punya siapa-siapa lagi selain gue".

"Sebagai orang yang punya perasaan, sedih tau nggak rasanya ngeliat dia yang masih disitu-situ aja sementara orang lain udah berjalan dan berproses melewati terjang roda kehidupan. Gue yakin dia juga nggak mau ada disana, makanya gue bantuin dia buat keluar dari lingkaran setan itu".

"Dan terjebak sama lingkaran setan bareng lo?". Celetuk Opet.

"Tau ahhh, ngapain malah bahas masalah gue sih? Ini kan rencana buat nyeselaiin masalah Maya". Jawabnya. "Gue mau tidur, capek".

Memang seperti itu dia, Marcel yang tidak akan pernah habisnya membela Jingga walau sedang bertengkar sekalipun.

____________________________________

Jingga:
Ver, udah tidur?

Opet:
Belum, kenapa?
Kalau mau nanya lo harus bayar ke gue

Jingga:
Gue bayar berapa pun lo mau

Opet:
Informasi temen gue mahal

Jingga:
Gue berantem sama Marcel

Opet:
Iya gue tau
Satu hal yang harus lo inget, siapapun orangnya dan sesabar apapun dia kalau nggak di hargai dia bisa pergi. Jangan mentang-mentang selama ini dia baik sama lo, trus lo memperlakukan dia seenak jidat lo doang. Inget, dia juga punya hati dan perasaan.

Jingga:
Maafin gue

Opet:
Dia masih aja belain lo meskipun dia lagi kesel-keselnya sama lo. Harusnya lo sadar diri lah anjing.

Udah gue capek, gausah ganggu.

Masalah lo bisa kelarin sendiri, kecuali lo mau bongkar hubungan lo di depan sahabat-sahabat lo. Gue capek nutup-nutupin hubungan kalian selama ini.

JINGGA & MARCELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang