Untuk apresiasi cerita gue jangan lupa vote dan komen ya bestie.
Kalo bisa sih tiap paragrafnya di komen hehe ngelunjak.
_HAPPY READING SEMOGA UDIN_
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Gue menyediakan payung untuk orang yang ingin basah.
Gue menyediakan rumah untuk orang yang tidak suka pulang.—Marcelyne—
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Pernah suatu ketika, Cece mengharapkan sesuatu yang lebih dari Jingga. Seperti kesungguhan cowok itu dalam menjalin hubungan dengannya.
Seperti Jingga yang lebih banyak membicarakan tentang mereka dari pada sesuatu yang lain, atau seseorang yang lain.
Tetapi sekarang dia sudah tidak lagi mengharapkan hal itu. Gadis itu kehilangan harapan akan Jingga.
Dia bertekad untuk tidak lagi berdoa agar pria yang memeluknya sekarang ini akan peka dengan perasaannya.
Tingginya curah hujan diluar sana selalu membawa raga Cece terhanyut di dalamnya. Sekarang dipejamkannya mata perlahan, gadis itu masih merasakan hangatnya tubuh pria yang memeluknya dari belakang.
Cece menatap lurus ke arah jendela, diam-diam air matanya rembes ke bantal.
Menikmati detik-detik rasa sesak itu menjalar keseluruh tubuhnya. Kembali ia berusaha mengatur laju napasnya agar Jingga tidak menyadari tangisnya.
Cece mencintai Jingga dengan cara yang paling rahasia. Memperhatikan Jingga dengan spesial namun tak seorangpun dapat menduga.
Menginginkan Jingga namun tak mau egois dengan memaksa. Ya, memang begitu lebih baik ketimbang harus mengutarakan apa yang ada di hatinya, karena ia sadar Jingga tidak pernah serius dengannya.
"Gue harus gimana Cel?". Serak suara Jingga kembali menyentuh membran timpaninya bersamaan dengan hangat napas cowok itu menyapu bersih sel-sel epidermis di punggungnya. Cece bergeming.
"Rania udah jadian sama Hesa". Lanjutnya.
Setelah itu ada jeda yang cukup lama. Cece masih ingat jelas beberapa saat yang lalu Jingga melirihkan nama Rania berkali-kali saat mereka bercinta. Itu yang membuat rasa sakit dalam hatinya meradang.
Awalnya Cece pikir kekacauan Jingga tadi berasal dari orang tuanya, namun ternyata tidak.
"Gue nggak bisa jaga dia lagi, soalnya pasti Hesa yang bakal gantiin peran gue". Jingga berhasil membuat Cece menahan sesak yang teramat menyiksa.
Mata gadis itu masih terpejam, dia tahu mengutarakan kekecawaan itu sulit meskipun rasa itu tumbuh kian besar dihatinya.
Hati dan pikirannya saling beradu di dalam raganya. Dan sampai saat ini Cece tidak mengerti kenapa dia masih mempertahankan hubungan toxic ini.
"Sabar ya". Ujar gadis itu. Hanya kalimat itu yang mampu lidahnya rakit untuk dilirihkan. Dan sejujurnya kalimat itu juga ia tujukan untuk dirinya sendiri.
"Hhm?".
"Sabar aja". Ada rasa sakit yang menusuk-nusuk bagian dalam dirinya dengan mengerikan.
"Semesta gue di rebut Cel".Timpal Jingga dengan nestapa.
Cece tersenyum sumir, ia tahu bahwa dunia Jingga tidak berpusat padanya.
Gadis itu melepaskan pelukan Jingga dari badannya dan bangkit. Sesaat ada hening yang tercipta saat kedua pasang mata itu beradu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA & MARCEL
Romance"Jingga, kenapa sayang sama lo sesakit ini?" •MARCELYNE DEVITA & JINGGA PRAKASA• DUNIA MEMBENTURKAN MEREKA DI SUATU KLINIK PSIKOLOGI JINGGA & MARCEL adalah Side Story dari AU Bangtan x BMKG di ig @kisah_haluu. Namun memiliki plot tersendiri, jadi ng...