Maaf coy, semalem gue ketiduran
Akhirnya bisa gue up sekarang
Anyway, jangan lupa vote dan komen yee
Happy reading
_______________________________
Jingga (Anjing):
Marcel maafin gue
Marcel
Cel, gue mohon jangan gini
Cel, gue butuh lo
Cel, lima menit lo nggak bales, gue datengin kost lo
Cel
Sayang
Maafin gue
Gue cuma punya lo Cel
Maaf sayang
Gue pengen banget sama lo Cel
Cel, apapun. Apapun gue lakuin asal lo maafin gueJingga (Anjing):
Marcel, lo nggak beneran mau jauhin gue kan?
Cel, kita cari solusinya. Gue butuh ngobrol sama lo sayang. Gue bakal cari orang yang provokasi hubungan kita sampai dapetCel, lo bukan orang yang gampang percaya sama omongan orang lain
Marcel, please :(
________________________________
Pukul 3 sore
Cece diam.
Masih teringat dengan jelas kedua mata Jingga yang menatap tajam kepadanya semalam. Sorot mata penuh arti yang belum pernah ia lihat sebelumnya dari Jingga. Sisi baru yang membuatnya ingin lebih lagi mengenal seorang Jingga.
Lama gadis itu tertegun.
Tanpa sadar seorang lelaki ternyata sudah duduk di kursi sebelahnya, dia tidak mengatakan apapun memang. Hanya diam memamerkan layar ponsel saat melakukan panggilan kepada gadis itu, sedangkan ponsel tujuan tidak berdering sedikitpun.
Bahkan untuk bertanya "Ngapain lo disini?" saja rasanya mulut itu susah. Dingin tatapan Jingga begitu mengintimidasi, mamaksanya untuk terus bungkam.
"Ntar hati-hati pulangnya". Akhirnya Jingga membuka suara.
Juna turun setelah itu, ia juga ikut duduk di bangku depan mereka. Cowok itu sibuk dengan ponselnya, hanya memamerkan sebuah dimple indah di kedua sisi pipinya saat tersenyum kearah Cece. Lalu menatap ponsel kembali setelah senyuman itu di balas Cece dengan tarikan sudut bibir yang tidak begitu kentara.
Cece mencoba mengabaikan Jingga, tetapi pria itu mengajaknya berbicara kembali. Selayaknya seorang teman saja, Jingga berbasa basi.
"Yang nyetir ke Jakarta ntar Verra ya?". Katanya.
"Hhmm.." Balas Cece dengan sedikit mengangguk. Gadis itu berdiri dan menjangkau sarung tangannya yang entah kenapa bisa berada di atas rak yang cukup Tinggi.
Dia mendengus, lalu menoleh pada Jingga yang masih mengintai pergerakannya.
"Ga, tolong ambilin". Pinta Cece.
"Ambil aja sendiri". Jawabnya.
"Kak Juna, tolong...".
"Halo, iya ini gue. Katanya proker humas nyandet ya?".
Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, Juna sudah dulu berdiri dan mematri langkah menuju pintu luar.
"Jingga, tolongin gue".
Sekarang Jingga yang mengabaikannya. Cece hampir menarik tangan Jingga untuk berdiri dan membantunya. Namun urung karena ia benci melihat seringaian Jingga.
"Ambil aja sendiri, gue males". Jawabnya lalu mengorek lubang hidungnya.
"Ini tinggi banget, kalau gue jatuh gimana?".
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA & MARCEL
Romance"Jingga, kenapa sayang sama lo sesakit ini?" •MARCELYNE DEVITA & JINGGA PRAKASA• DUNIA MEMBENTURKAN MEREKA DI SUATU KLINIK PSIKOLOGI JINGGA & MARCEL adalah Side Story dari AU Bangtan x BMKG di ig @kisah_haluu. Namun memiliki plot tersendiri, jadi ng...