🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Happy Reading 🤗
"Gimana Dek?"
Aku yang dari tadi cuma lihat sekitaran rumah sakit agak kaget waktu ayah datang tiba-tiba, ayah bawa paper bag mini ditangannya.
"Apanya yah?" tanyaku, jalan kearah ayah.
"Gigimu, sudah baikan?"
"Oh?"
Diam sebentar, soalnya ayah juga sambil ngasih paper bag tadi ke aku.
"Lumayan, agak ngilu sih waktu di bersihin!"
Ayah anggukin kepalanya, kasih kode buat ikutin ke pintu keluar. Aku emang gak terlalu suka bau rumah sakit, kalau bukan ayah yang bilang coba sebentar nggak mau juga dari tadi nunggu disini.
"Makanya jangan makan cokelat lagi, Dek!"
Cuma bisa jawab pakai senyum aja, ayah emang udah tahu aku makan cokelat kemarin, aku kasih tahu soalnya ayah udah curiga juga, kecuali dari Yeonjun. Aku gak kasih tahu kalau coklat itu pemberian Yeonjun, bisa dicari dia sama ayah nanti.
"Iya yah, lagian kan udah lama juga gak makan cokelat makanya Lea gak bisa nolak kata hati!"
Ayah malah ketawa, nepuk-nepuk punggungku pelan. "Kata hati sering gak sejalan sama logika, nak!"
"Yee~ ayah mah serius banget!" aku masuk mobil, cari posisi enak sebelum lanjutin buka paper bag warna biru tadi.
"Permen yah, Lea kan lagi sakit gigi. Lea taruh di candy box ayah aja ya!"
Waktu ayah baru masuk dan lagi pasang sealtbelt aku nunjukin sebungkus permen bentuk hati yang warnanya merah muda itu. Agak kecewa karena gak bisa makan hadiahnya, tapi masih ketemu satu, paper card yang kelihatan gak asing.
"Yah, ini dari siapa sih? Kok ada paper card nya?"
Ayah lagi mutar kemudi, baru mau keluar parkiran. Sambil fokus lihat kaca depan juga lihat ke arahku.
"Itu dari direktur rumah sakit! Anaknya ulang tahun besok, Adek diundang katanya!"
Kenapa sama banget sama Reva?
Card-nya langsung kubuka, emang benar ternyata. Ulang tahun Reva, besok jam 7 malam dan acara inti di jam 9. Dunia sesempit ini, aku gak nyangka atasan ayah itu orang tua Reva, anak kecil yang kerjanya selalu merusuhi Yeonjun, negatif thinking denganku dan paling penting dia itu menyebalkan.
"Jadi gimana yah?"
Aku nanya ayah lagi, sebenarnya setengah hatiku nggak mau datang ke acara gituan, udah ada plan juga mau baca novelnya Daren, kurang dari lima hari lagi mau dibalikin.
"Ya~ Adek harus datanglah, paling gak nunjukin muka aja soalnya gak enak udah diundang langsung sama pak Rovi, ayah juga ikut sama ibu sekalian ngomongin masalah rumah sakit!"
Sial!
Aku nggak pernah benar-benar ngelakuin apa yang kusuka, semua harus ada dibawah kendali ayah sama ibu.
"Yaudah deh, ntar kalau Lea bosan Lea pulang duluan naik taksi!"
Ayah cuma berdeham, dia udah tahu juga kalau aku terbiasa untuk dikekang hadir diacara gituan, jadi cukup wajar itu bagian dari masalah ku secara sosial.
![](https://img.wattpad.com/cover/288155502-288-k121802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How Feels? || Choi Yeonjun ✓
Teen Fiction[REVISI] "Keparat, setan alas!" Lea mungkin bisa sekali dua kali menoleransi seseorang dengan kadar menyebalkan selayaknya. Tapi tidak untuk Yeonjun, Masa SMA nya jadi terasa penuh emosi setiap kali Yeonjun membuat ulah. "Diem gak!" "Aku cuma berna...