🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Happy Reading 🤗
"Nih, minum!"
"Oh?"
Jujur agak kaget, padahal udah jauh-jauh sembunyi di rooftop tapi masih ada juga yang nemuin.
"Thanks, Kak!"
Kak Raka duduk disebelah ku. Dia kelihatan muram gak kayak biasanya. Selagi itu gak mengganggu aku cuma diam aja, buka tutup botol dari air yang kak Raka kasih barusan dan neguk isinya.
"Sedekat apa kamu sama Yeonjun sekarang? Gimana hubunganmu sama Daren?"
Ah, gila. Aku nyaris tersedak karena pembuka konversasi kak Raka yang sedikit nyeleneh.
"Maksudnya?"
"Eh? Enggak bukan apa-apa!"
Tuh kan, aku gak tahu apa yang ada dipikiran laki-laki jenius nan tampan ini. Dia seperti sedang tidak baik-baik saja.
"Aku gak ada hubungan apapun sama Yeonjun. Sebatas teman yang saling menguntungkan? Dan soal Daren nggak tahu deh harus bilangnya gimana!"
Apa harus nya ini gak ku ceritakan? Emang gak penting juga buat dibagi, tapi lebih gak penting kalau ku simpan sendiri. Toh ini juga kak Raka, notabenenya orang yang paling bisa kupercaya.
Kak Raka manggut-manggut, kepalanya bersandar dibahuku sedetik setelah itu.
"Sebentar, isinya berat banget. Sampai aku bingung mau minta topangan ke siapa lagi!"
Aku ngerasa tergelitik dengan ucapannya, bercampur juga bersama rasa sedihku. Aku ketemu banyak banget orang yang ngerasa beban dikepala nya lebih besar dari raganya.
"Bisa kuceritakan ke kamu tentang satu hal?"
"Ya!" jawabku singkat saja, pasalnya aku juga tak kalah lelah mempertahankan agar kepalaku ini tetap tegak terangkat.
"Janji denganku tapi!"
Dia angkat jari kelingkingnya, begitu pula aku yang turut menautkan dengan miliknya.
"Aku dan Yeonjun - "
"ya'! "
*****
Aku gak berhenti lihat sosok yang lagi berdiri santai didepanku sambil menyesap Bobanya. Pagi-pagi sekali dia datang dan langsung ngacir menemui pujaan hatinya, Reva. Bahkan karena itu aku jadi gak sempat habisin sarapanku.
Sekarang dengan muka tanpa dosanya setelah bawa aku pergi dari rooftop secara paksa dia malah diam saja, nyaris menyentuh waktu sepuluh menit.
"Tahu begini aku balik saja ke rooftop. Disana lebih tenang!" cibirku
"Jangan, ngapain sih berduaan sama Raka disana? Mau ke gap guru piket? Ntar dibawa keruang BK!"
"Loh, aku bahkan berdua juga sama kamu!"
"Itu kan aku, beda ceritanya Lea. Jangan kesana pokoknya, aku gak mau kamu dapat masalah lagi."
Dan aku menyerah saja, diam dan menenangkan diriku sambil melihat tukang kebun sekolah yang lagi nyortir tanaman layu didepan.
Aku jadi ingat ibuku yang tiap pagi suka banget ngurusin bunganya tanpa terlewat satupun.
"Nanti malam aku ada janji sama Reva, aku gak bisa janji buat nemenin kamu tungguin ibumu. Aku antar aja ya? Terus paginya aku jemput!"
KAMU SEDANG MEMBACA
How Feels? || Choi Yeonjun ✓
Novela Juvenil[REVISI] "Keparat, setan alas!" Lea mungkin bisa sekali dua kali menoleransi seseorang dengan kadar menyebalkan selayaknya. Tapi tidak untuk Yeonjun, Masa SMA nya jadi terasa penuh emosi setiap kali Yeonjun membuat ulah. "Diem gak!" "Aku cuma berna...