54 . Hope

21 6 0
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Yeayy,

Double up!!

Happy Reading 😁

"Yeonjun turun sekarang!"

Pria paruh baya dengan stelan jas formal itu gak datang sendiri, dia datang bersama beberapa orang berseragam dibelakangnya.

Sekilas dia menatapku, menegaskan tatapannya yang cukup mengintimidasi itu.

"Kamu juga!" ucapnya dengan nada dingin.

"Dia gak ada urusannya sama ini, jangan bawa-bawa Lea !" Yeonjun angkat suara setelah tadi hanya bergeming. Terdengar tak terima saat aku turut dilibatkan dalam hal ini.

"Diam Yeonjun, turun sekarang dan pergi keruangan saya!"

Aku mengikuti, Yeonjun yang udah dikawal sama orang-orang tadi dibelakangnya. Berjalan berdampingan dengan pria paruh baya itu sedangkan aku dibelakang.

Kurasakan semua mata tertuju pada kami, akan lebih pantas dikatakan jika ditujukan untuk Yeonjun dengan wajah penuh lukanya.

"Kenapa dia sama ketua yayasan?"

"Yeonjun mukanya kenapa yah?"

"Lea sama Yeonjun dari rooftop berdua? Mereka ketahuan berbuat aneh-aneh kah?"

"Tadi Raka juga turun dari rooftop, mukanya memar juga!"

Sudah kuduga semua orang akan mengecam ku yang bukan-bukan. Padahal kalau otaknya sedikit saja berpikir mungkinkah aku yang aneh-aneh? Jelas Yeonjun memar kayak gitu, memar yang mustahil banget aku ciptain walau dengan puluhan tinju kuberikan.

"Nona, ikut masuk juga kedalam!"

Sedikit terkejut, disampingku sudah ada pria berpakaian serupa. Entah sejak kapan dia disini, atau memang sedari tadi mengikuti hanya tidak ku gubris saja.

Aku ragu begitu sampai didepan ruangan dengan papan nama "Ketua Yayasan" tak lupa tulisan berukuran mini dibawahnya

Prof. Choi Joon-ho, S.H., M.M., Ph.D.

Choi Joon-ho?

Ayahnya Yeonjun?

Plak!!

Plak!!

Aku baru masuk, ditemani pengawal tadi. Didepanku sudah ada Yeonjun dan Raka yang duduk berdampingan dihadapan pria paruh baya tadi.

Mendengar suara barusan sudah kupastikan keduanya tidak baik-baik saja. Terlebih Yeonjun yang terlihat menggigit bibirnya menahan perih.

"Memalukan!" Pekiknya

Kepalaku tertunduk, tidak berani menatap kedepan sana. Aku sungguh tidak tega dengan ini, ingin beranjak pergi keluar namun tanganku di cekal.

Pengawal itu menggeleng, mengisyaratkan padaku untuk tetap diam ditempat.

"Apa tidak ada tempat lain selain sekolah, huh?"

"Atau kamu sengaja Choi Yeonjun?"

Nama Yeonjun disebutkan dengan lengkap olehnya, jarang sekali orang memanggil nama itu secara keseluruhan. Seolah sebuah aib yang tak ingin dibongkar dan harus disembunyikan.

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang