63. Deva and Rumor

29 5 0
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Happy Reading 🤗

"Btw Yeonjun masuk BK tuh!"

Huh?

Dia ngangguk, mukanya meyakinkan banget. Dan gak tahu kenapa aku makin gak sabar buat sampai ke ruang BK lebih dulu. Perasaan ku jadi gak enak dengar Yeonjun yang ada diruang BK sekarang. Gak menutup kemungkinan papanya bisa aja disana dan ngelakuin hal kayak sebelumnya.

"Lea!"

Aku dengar dari tadi Deva manggil namaku, dia ikutan lari juga ke ruang BK dan berdiri disamping ku yang ragu mau memutar kenop pintu.

Deg-degan, itu yang aku rasain saat ini. Bisa kapan aja aku lihat atau dengar suara tamparan yang udah buat aku trauma beberapa kali.

"Jadi gimana pak? Bisakan yang lalu gak usah dibesar-besarkan? Toh saya juga gak pernah masuk sel!"

Sel?

Belum masuk aku udah dengar suara orang yang lagi ngomong didalam. Dari pelafalannya yang sedikit beda dari kebanyakan orang lainnya aku tahu kalau itu Yeonjun.

"Kalau gak dibutuhkan banget saya gak mungkin sampai segininya, pak!"

"Jadi kamu dengan berat hati kesini?"

Tok! Tok! Tok!

Aku ketuk pintunya, seketika suara tadi berhenti. Ada dua detik jedanya sebelum aku buka pintu. Dua orang yang sedang berhadapan dengan meja kerja sebagai pemisahnya.

"Ya, masuk saja!"

Seharusnya kalau benar itu Yeonjun dia gak serapi itu penampilan nya. Biasanya dilihat dari belakang saja sudah urakan. Tidak pakai almamater, rambut gak karuan kayak gak disisir, belum lagi sepatu yang sering dia pakai itu berwarna. Beda sama laki-laki yang membelakangi ku, rapi sekali walaupun aku belum lihat dari depan.

"Pak, udah ACC aja. Mau terima tamu juga kan? Lagian siapa sih yang dengan senang hati berhadapan sama guru BK? Saya cuma mau minta surat berkelakuan baik saja kok dipersulit sih?"

Tapi suaranya benar Yeonjun sekali.

"Masalahnya kelakuan kamu tuh gak ada baik-baik nya Yeonjun!"

Deva yang baru masuk natap aku bingung, aku cuma jawab pakai gelengan kepala. Kami berdiri dibelakang pintu menunggu sampai siswa yang punya urusan itu selesai. Dan itu Yeonjun, baru aja dia noleh kebelakang.

"Pak saya baik banget loh, kalau gak kenapa coba saya jadi ketua kelas. Tanya aja tuh sama sekretaris kelas IPA 1 perempuan dibelakang!"

Aku kaget karena yang dia maksud aku. Guru BK itu juga melirik ke arahku, seolah minta pembenaran dari ucapan Yeonjun tadi.

Kalau disuruh menjabarkan kebaikan Yeonjun buatku jelas akan kujabarkan panjang lebar, masalahnya kebaikan dia buat sekolah bisa dihitung pakai jari, sebut saja bawa piala basket kota sewaktu kelas 11 dan ngumpulin buku tugas kalau disuruh guru. Sisanya dia kebanyakan absen sampai bolos terang-terangan. Gak lupa juga sama rumor yang bilang dia ikut tawuran.

"Gaperlu saya tanya orang lain. Kamu tahu sendiri kan semuanya udah ada di daftar hitam BK. Lihat, namamu banyak sekali disini. Penebusan nya saja tidak ada, surat peringatan sudah diberikan tapi orang tuamu tak kunjung datang!"

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang