17. How to love (?)

40 7 3
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Halooo, Yeonjun lagi!!!

Gimana Seninnya? Sekolah nya? Kuliahnya?

Aku bahkan kelas malam :)
(Sedikit curhat)

Oke langsung aja ya ~

Jangan lupa Voment!!

Happy Reading 🤗

Aku sengaja datang lebih pagi dari biasanya. Biar ada waktu satu jam setidaknya untuk membaca buku yang dipinjamkan Daren hari itu. Baru baca awalnya malam kemarin, karena ibu yang mendadak masuk ngasih teh sambil mantau belajarku.

"Kak!"

Kaget? Siapa bilang tidak?

Daren tiba-tiba muncul dari balik kaca kelas. Lagi ngetuk-ngetukin jarinya disana. Sambil senyum, dia ngasih kode ke aku buat keluar.

"Kenapa?"

Bukunya masih kupegang walau sudah tertutup. Dia berdiri didepanku, ngulurin kotak kecil warna biru safir berpita emas.

"Buka kak!" katanya

Aku gak tahu harus bilang apa ke laki-laki didepanku ini. Tadinya mungkin yang bisa kuterka adalah cokelat, atau buku? Gila ternyata.

"Liontin?" Dia mengangguk, matanya sesekali berkedip polos, menatapku tanpa henti.
"Gila kamu?"

Rautnya langsung berubah, "Kakak gak suka ya?"

"Bu-bukan gitu! Ini berlebihan."

Bagaimana tidak? Baru kenal, dan jarang juga bertemu. Sesekali hanya bertegur sapa lewat senyuman tapi dia sudah berani memberikan liontin emas putih ini padaku.

"Aku bukan siapa-siapamu Daren!"

Kututup lagi kotaknya, berniat mengembalikan pada Daren tapi dia menolak, " ingin dijadikan apa? Aku suka kakak, tidak peduli kalau kakak tidak suka. Kita bisa coba, mau datang sama ku ke pesta nanti malam? Kebetulan pacarnya Yeonjun keponakan ku!"

Mulutku mati rasa. Rahangku saja sudah hampir mengeras layaknya batu. Beneran bumi seukuran daun kelor? Sarah sepupunya, Reva keponakannya, Reva anak Dirut rumah sakit tempat ayah bekerja, Yeonjun pacar Reva, tunggu, jangan bilang kak Raka kakaknya?

Sial aku mau jadi pinguin saja dikutub sana.

"Mau ya kak? Aku jemput saja, tidak perlu repot berikan alamat sudah dapat dari Sarah!"

Mati, mati saja kamu Lea!

****
"Lea, makan yuk aku lapar!"

Aku menutup telingaku. Sejak tadi Sarah terus merengek minta ditemani ke kantin. Aku juga belum ngomong sama dia sejak jam pertama pelajaran.

"Kamu kenapa sih?"

Dan dia masih bertanya kenapa? Kenapa tidak tenggelamkan saja aku. Rumit sekali sih soal hati ini, tidak kunjung selesai malah nambahin beban pikiran.

"Lea, jangan diamin aku gini. Gak enak tahu!"

Malas-malasan aku ngangkat kepalaku. Dari tadi kotak kecil yang dikasih Daren juga masih kupegang.

"Yeonjun dimana?" tanyaku, tidak mau menunggu lama, memang tujuanku adalah bicara sama Yeonjun. Sudah dari awal mempertimbangkan ini.

"Yak, kok malah nyari Yeonjun? Kan aku ada disini, lagi pula dia bilang tadi mau ngapel ke kelas 10 habis nganter buku tugas!"

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang