25. Karnaval 2 : Another level

37 5 0
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼


Sorry for late~

Happy Reading 🤗

Udah jam setengah enam, sekarang stand nya Yoora udah mulai ramai. Kebanyakan anak remaja atau couple yang datang kesini.

"Lea, ini bagus gak sih?"

Yeonjun yang dari tadi nemenin aku lihat-lihat ngambil satu gelang dari kotak. Aku ngangguk, karena emang barang disini bagus-bagus.

"Mau? Aku beliin!"

"Huh?"

"Mau gak?" tanyanya.

Memang bagus, tapi bukan seleraku sekali. Gelangnya cukup nyentrik dengan banyak warna terang, terlalu kelihatan dan gak cocok juga pastinya buat aku.

"Nggak ah, bukan tipeku sekali. Kasih sama Reva deh, mungkin dia suka!" Saranku, dan mungkin Reva akan lebih pantas buat dapetin gelang itu, pas banget sama gayanya.

"Loh, kita kan kesini berdua. Jangan bawa-bawa Reva dong. Kesannya aku kayak lagi selingkuh!"

Aku jitak kepalanya Yeonjun, kerjaannya gak ada hal lain yang dipikirin selain kata selingkuh itu

"Justru kalau dihindari malah terkesan tidak peduli. Kasih aja, ntar aku cari yang setipe samaku!"

Dia berdecak, "iya, oke! Ntar kalau dapat yang setipe aku juga mau ya!"

Kubiarkan Yeonjun mendumel sendiri. Siapa peduli kalau aku dapat harus samaan dengannya?

Udah setengah jam juga aku belum ketemu yang benar-benar buat aku jatuh hati. Bingung diantara yang bagus dan unik disini yang paling cocok untukku yang mana.

"ya' lihat deh, aku ketemu. Couple tapi, mau gak?"

Mendengar kata couple aku udah bergidik ngeri sendiri. Mau couple sama siapa?

"Nggak deh, mau cari yang single aja!"

Yeonjun ngambil tanganku suka-suka nya. Masang satu gelang hitam dengan bandul yang mirip potongan setengah bagian itu.

"Bagus nih, cocok banget sama kamu."

Bagus, emang cocok sama yang aku mau. Warnanya netral, hitam dengan bandul perak ringan. Pakai ini juga gak akan kelihatan banget.

"Okeh, aku mau satu!"

Gelangnya kulepas, mau dibayar dan harus tanya dulu sama Yoora.

"Nggak, usah ntar aku bilangin!"

Yeonjun jalan ke tempat Yoora, gak tahu dia ngomong apa aku lihat dia udah kasih uangnya ke Yoora. Gak sampai lima menit udah balik lagi dengan senyum sumringah.

"ya' lanjut lagi. Udah keburu malam, sayang kalau gak dikunjungi yang lainnya."

"Oke!"

Aku bawa lagi ranselku, ikutin Yeonjun yang jalan didepan lebih dulu. Dia pamit ke Yoora yang lagi sibuk-sibuknya ladenin pembeli. Jujur aku mau bantu, tapi ditolak sama Yoora beberapa kali, katanya ini waktuku jadi gak boleh disia-siakan karena sebelumnya aku udah cerita juga jarang banget dibolehin keluar gini kalau nggak curi-curi dari ayah ibuku.

"Eh, kok kesini sih?"

Yeonjun jalan ke stand es krim. Padahal aku baru aja lihat mesin penjepit disana. Ada boneka rubah yang lucu, agak besar dan cuma satu-satunya.

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang