🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Up!!
Happy Reading 🤗
"Sini! Mana uangnya, gantiin gak sapu kelas yang kamu patahin!"
Aku cuma ngikutin Sarah dari mejanya sampai ke meja Yeonjun. Sarah itu bendahara kelas, gak akan bisa sedikitpun ngelihat ada yang main-main sama hal yang menjadi kewenangannya. Baru pertama kalinya aku jadi saksi dia amukin Yeonjun yang notabene nya ketua kelas.
"Nih, aku ganti dua. Puas kamu?"
Yeonjun letakin uang lima puluh ribu dari sakunya ke meja. Dia buang mukanya dengan lihat keluar jendela, ntah apa yang dilihatnya selain tembok pembatas dan bagian belakang pohon Bougenville.
"Nggak, gantinya sepuluh. Biar kamu kapok gak asal matahin sapu lagi. Kalau punya emosi tuh jangan ngerugiin dong!"
Yeonjun sengaja nuliin telinganya, dia masih diam, bertopang dagu dan nutup mata. Jujur aku geram juga lihat dia yang semakin hari semakin banyak saja tingkahnya. Urusan sapu dari kemarin gak selesai karena dianya kabur habis jam pelajaran.
"Yeonjun, dengar gak sih? Aku bilangin ke wali kelas kamu!" Sarah udah marah banget, ngegebrak berulang kali mejanya Yeonjun tapi gak dihiraukan.
"Udah Sar, kalau dia gak mau jangan buang tenaga buat ini. Kamu punya kewenangan buat aduin ke,"
Brakk!!
"Berisik tahu gak kalian berdua, butuh berapa sih?"
Aku kaget, kaget banget karena Yeonjun mukul mejanya tepat didepan mukaku. Dia buka tasnya, ambil dompet dan ngeluarin lima lembar uang lima puluh ribu kayak tadi.
"Ini? Saya sudah ganti kan? Bahkan hak bicara kamu saya juga bisa beli disini!"
Dia nunjuk aku, tatapan nya penuh kebencian dengan intonasi yang terbilang sedikit mengancam.
"Yeonjun! Urusanmu bukan sama Lea!" Sarah menepis tangan Yeonjun, langsung memasang badan didepanku untuk membuat jarak dengan Yeonjun.
Yeonjun pergi, bawa tasnya. Padahal dia baru datang dan ini terlalu pagi untuk membolos.
"Lea, kenapa gak dilawan aja Yeonjun nya? Harusnya kamu tampar aja tadi dia, kenapa Lea jadi gini sih?"
Aku gak tahu, bingung sama diriku yang sekarang. Untuk ngelawan Yeonjun rasanya susah banget saat ini. Semua sarafku seperti mati rasa kalau sudah berhadapan dengannya.
"Aku bakal bales Yeonjun buat kamu!"
"Jangan!" Aku nahan tangan Sarah, "Gak perlu, kita udah dapet yang kita mau tadi kan?" Sarah menggeleng, masih gak terima sama kejadian tadi. Dia juga kelihatan bingung, "Lea, ini bukan kamu!"
*****
Soal tadi, Sarah jadi lebih pendiam dari biasanya ke aku. Dia bilang dia gak suka sama sikapku tadi.
"Lea, kenapa disini? Udah aku cariin kemana-mana!"
Aku lupa kalau punya janji sama seseorang, orang yang bisa dibilang dekat banget sama Yeonjun. Kenzo, waktu aku ketemuan sama Daren sore kemarin gak sengaja ketemu dia, dan dia bilang butuh banget sama bantuan ku.
"Saya juga nyari kamu, tapi gak ada tadi!" alibiku, padahal kebetulan aja duduk disini buat cari angin tanpa ada hubungannya sama janji itu.
Dia duduk disampingku, sambil mangku gitar yang ntah dari kapan dia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Feels? || Choi Yeonjun ✓
Ficção Adolescente[REVISI] "Keparat, setan alas!" Lea mungkin bisa sekali dua kali menoleransi seseorang dengan kadar menyebalkan selayaknya. Tapi tidak untuk Yeonjun, Masa SMA nya jadi terasa penuh emosi setiap kali Yeonjun membuat ulah. "Diem gak!" "Aku cuma berna...