35. Slice a bread

24 7 3
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Happy Reading 🤗

Dari semalam aku kepikiran sama satu hal, waktu itu lagi nyari piring buat digunakan naruh baso yang aku beli. Gak sengaja malah ketemu dua kotak makan siang yang warnanya beda tapi jenisnya sama persis.

Masing-masing punya kak Raka dan Yeonjun. Aku lupa balikin udah ada berminggu-minggu. Dan hari ini aku mau kasih ke yang punya, gak enak banget kotak makan siang gini ditahan-tahan.

"Halo dek, lagi apa?" baru saja aku menggeser tombol terima, meletakkan handphone ku bersandar di sisi tempat roti.

"Halo ayah, Lea lagi buat sarapan!" jawabku santai, emang ayah sama ibu suka menelpon ku pagi-pagi. Hanya via suara karena aku bilang kalau video akunya gak bisa siapin banyak hal.

"Besok ayah sama ibu pulang, dek!"

"Oh? Beneran? Wah, Lea harus buat penyambutan nih!"

Ayah terkekeh disana, aku letakin isian sandwich dengan hati-hati. Masukin dua porsinya kedalam kotak bekal kak Raka. Sementara Yeonjun, kotak makan siangnya yang masih kosong. Dia udah ikutan kak Raka buat kasih sandwich gak mungkin aku kasih yang sama ke dua orang itu dalam satu waktu.

Aku mulai ambil bahan yang udah kupotongin semalam dari kulkas. Nyiapin penggorengan nya diatas kompor.

"Masak dek?" tanya ayah, belum aku matiin sambungannya dari tadi.

"Iya, bosen yah pengen makan masakan sendiri. Sekalian coba resep baru, Lea baru lihat semalam di YouTube!" Itu cuma alasanku, gak mungkin bilang ke ayah mau buatin bekal untuk teman.

Aku mulai tuang minyaknya sedikit setelah hidupin kompor dengan api kecil.

"Anak ayah rajin banget sih, ntar ayah pulang masakin juga ya?"

Giliran aku yang ketawa, malu banget ayah tiba-tiba minta dimasakin gini. Akhir-akhir ini ayah juga jadi lebih santai, gak terlalu kaku kayak yang biasanya dirumah, "iya ayah!"

"Ayah, ibu mana?" tanyaku

Sambil pelan-pelan masukin bawang sama cabai yang udah kuiris tadi. Masukin juga telur sama potongan sosisnya barengan. Suaranya mungkin terdengar cukup bising, kuharap ayah bisa maklum.

"Ibu lagi beres-beres, ntar mau ketemuan katanya sama teman sebelum besok berangkat!"

"Oh, hmmm. Ayah udah dulu ya? Lea gak bisa masak nanti!"

Aku udah narik piring yang isinya nasi, langsung masukin semuanya.

"Oke, baik-baik ya dek!"

"Iya yah!"

Sambungan telponnya udah dimatiin sama ayah disana. Aku juga kebetulan emang lagi repot banget nakar bumbu yang harus dimasukin. Terakhir juga udah dicobain, rasanya gak buruk dan setidaknya masih layak untuk dikatakan makanan.

Aku ambil kotak makan siangnya Yeonjun, Isi dengan nasi yang tadi kubuat. Aku juga masukin potongan tomat buat disusun sepasang.

Sekilas aku lihat jam di depanku, masih ada cukup waktu buat nambahin pelengkapnya. Ini pertama kalinya aku masak pagi-pagi, ibu gak pernah bolehin soalnya, disuruh fokus aja sama apa yang mau ku bawa kesekolah. Aku baru tahu kalau pergerakan gini aja udah buat aku capek banget.

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang