🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Up!!
Waaaaa~
Sudah seminggu lamanya
Aku kembali🙌
Terimakasih untuk atensinya
Hope you enjoy!
Happy Reading 🤗
Aku bawa ransel aja dipunggung. Itu juga udah berlebihan menurutku. Isinya paling dominan Chiki karena untuk kemah dua hari satu malam itu gak perlu banyak baju sebenarnya. Sarah juga gak jauh beda, untuk tenda sekolah udah nyediain kata anak OSIS, mereka yang bawaannya banyak karena bakal ngadain outbound.
"Beb, ini jaket buat mu! Kemarin di toko kamu kabur kan? Ga sempat deh coba-coba."
"Ga usah, aku juga udah ada kok di dalam tas!"
Sarah maksa aku buat nerima jaketnya. Dia keras banget sampai melototin aku pakai mata besarnya itu.
"No! No! Gak ada penolakan. Ini juga hadiah buat kamu sekalian kenang-kenangan karena kita bentar lagi udah mau pisah!"
Dia jadi mendramatisir keadaan, mau gak mau aku masuk ke pelukannya karena dia udah ngerentangin tangan.
"Wow! Kembar Siam, kalian ngapain sih pelukan manja kayak gitu? Masih normal kan?"
Aku lihat ke sumber suara, Sean yang lagi ngumpul bareng Yeonjun dan teman satunya Aldo. Mereka ketawa-ketawa gila, kecuali Yeonjun cuma senyum aja dari tadi.
"Woah, saudaranya monyet. Bisa diam gak sih? Sirik aja, pelukan tuh sama Yeonjun mu!"
Sean geleng-geleng kepala, dia juga nepuk bahunya Yeonjun berulang kali. Buat si empunya bahu meringis sakit karena Sean itu tangannya lebih besar dari Yeonjun.
"Abis dipeluk pacarnya. Nangis Bombay tadi di halaman belakang, nanti parfumnya Reva hilang." itu Aldo yang nyahutin.
"Gila!" Yeonjun mencibir, dia hempasin tangan nya Aldo ke bawah.
"Loh, aku lupa toh Jun! Harusnya gak aku bilang ya didepan gebetanmu kalau abis dipeluk Reva?"
Aku gantian melototin Aldo, ngomongnya sok di medokin kayak orang Jawa. Pasang muka polos juga sambil ngejauh perlahan dari Yeonjun.
"Duh, dasar Paijo kalau punya mulut gak bisa di jaga. Buang aja tuh Jun kalau udah sampai hutan nanti, jangan lupa di gelindingin biar kena terapi dulu buat lembutin dagingnya kalau di kunyah binatang buas!"
Sarah jadi adu mulut sama Aldo. Dia bahkan udah maju didepanku buat jadi tameng. Gitu juga yang Aldo lakuin ke Yeonjun.
"Wah, harimau betina. Ku sumpahin kamu diseruduk babi hutan yah!"
"Enak aj-"
"DIAMM!"
Aldo ditarik kebelakang sama Yeonjun, aku juga tadi udah narik Sarah ke sampingku. Harusnya Sarah gak disini buat meladeni bacotannya Sean dan Aldo, dia harusnya ikut berkumpul sama anak OSIS lainnya buat ngatur pembagian bus lima belas menit lagi.
"Ngapain coba ribut pagi-pagi. Berisik tahu!" itu Yeonjun yang ngomel duluan, udah beberapa hari aku gak dengar suaranya. Dia jarang banget ngomong banyak belakangan ini, tapi karena dua temannya dia jadi ngeluarin suaranya yang berat itu buat melerai.

KAMU SEDANG MEMBACA
How Feels? || Choi Yeonjun ✓
Novela Juvenil[REVISI] "Keparat, setan alas!" Lea mungkin bisa sekali dua kali menoleransi seseorang dengan kadar menyebalkan selayaknya. Tapi tidak untuk Yeonjun, Masa SMA nya jadi terasa penuh emosi setiap kali Yeonjun membuat ulah. "Diem gak!" "Aku cuma berna...