🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Happy Reading 🤗
Aku lagi nunggu Yeonjun yang lagi ngomong empat mata sama psikiater nya. Terapinya selesai hari ini, udah sekitar satu jam lebih. Sekarang aku duduk di ruang tunggu bareng mamanya Yeonjun.
"Capek ma? Mau pulang atau tetap jalan?"
Mamanya Yeonjun gelengin kepala, dia langsung pegang tanganku lagi. Kelihatan khawatir kalau tiba-tiba rencana awal dibatalkan, kayaknya dia benar-benar nungguin itu dari tadi.
"Oke-oke, kita jalan-jalan. Sayang banget harinya masih panjang."
"Lea, udah!"
Yeonjun baru selesai. Dia bawa bungkusan dengan label rumah sakitnya, aku ngerti kenapa dia cukup lama dia harus ambil obatnya mama.
"Tuh, Yeonjun udah datang. Kita keluar dari sini ma!"
Aku dorong kursi rodanya, bawa mamanya ke arah Yeonjun yang gak jauh dari ruang tunggu tadi. "Susah benget sih cuma kesana!" aku sempat mukul bahunya Yeonjun, bukannya dia yang samperin mamanya malah nunggu di sana.
"Heheh, sekalian. Pegel banget tahu gak dengerin ceramah psikiater tadi!"
Disaat kayak gini cuma Yeonjun seorang yang bisa bercanda dan kelihatan santai. Dia jalan disampingku, sesekali senyum sambil ngajak mamanya bicara.
"Ma, Lea gak galak kan sama mama?"
Aneh, Yeonjun kayaknya hobi banget mancing keributan. Kali ini sampai bawa mamanya.
"Apaan sih kamu, random banget tahu!"
"Tuh kan ma, Yeonjun dimarahin. Di pukul juga tadi!"
Aku langsung cepatin jalanku. Tinggalin Yeonjun dibelakang sana, "Jangan didengerin ma, Yeonjun emang gak pernah beres pikirannya!"
"Lea!"
Persetan sama Yeonjun yang teriak dibelakang. Aku udah didepan lift, nunggu liftnya kebuka buat kelantai dasar. Gak lama, kurang dari semenit lift berhenti di lantai tempatku sekarang.
Tebak apa yang menyambutku?
Reva ada didalam, dia natap aku kaget. Dan dia gak sendiri, ada orang yang juga lama gak kelihatan belakangan ini, si pemilik white Teddy yang mungkin udah ambil sedikitnya bagian di hatiku kurang dari sebulan.
"Kak Lea?" Daren mau ngelangkah keluar, kupastikan lantai ini bukan tujuan mereka.
"Paman jangan macem-macem bisa kan? Urusan kita banyak, aku mau cepat!" Tangan Daren ditahan, Reva pasang muka kesalnya sambil tekan tombol lift lagi.
Aku gak jadi masuk, Reva juga langsung tutup liftnya. Bahkan dia gak cukup dewasa buat kasih ruang untuk orang yang lagi duduk dikursi roda sekarang ini.
"Loh? Kirain udah turun. Liftnya rusak?"
Yeonjun nyusul, gak tahu belok kemana dia tadi sampai bisa ngelewatin hal yang baru aja terjadi. Tapi setidaknya aku bersyukur mereka gak ketemu, mama Yeonjun gak perlu tahu siapa orang yang tadi dan hubungan nya sama Yeonjun.
"Gak tahu tuh. Lagi sibuk kayaknya!"
Yeonjun ngangguk, dia nundukin badan disamping mamanya. "Mama mau makan gak? Kita makan ditempat kesukaan mama dulu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
How Feels? || Choi Yeonjun ✓
Ficção Adolescente[REVISI] "Keparat, setan alas!" Lea mungkin bisa sekali dua kali menoleransi seseorang dengan kadar menyebalkan selayaknya. Tapi tidak untuk Yeonjun, Masa SMA nya jadi terasa penuh emosi setiap kali Yeonjun membuat ulah. "Diem gak!" "Aku cuma berna...