🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Dibuka dengan yang manis...
Eh...
Happy Reading 😁
Sabtu?
Nggak salah lagi sih kalau aku inget banget sama hari yang gila ini. Kak Raka gak ada kabar sedikitpun tentang janjinya yang mau ngajak aku nonton weekend ini. Dia masih marah atau nggak aku juga gak tahu. Yang jelas hari ini disekolah aku beneran gak ngomong banyak sama dia karena dianya yang gak masuk kelas. Dipanggil guru, buat urusan pertukaran pelajar kemarin.
Hasilnya ya gini, aku pergi ke toko buku. Janjian sama Sarah ketemu disini baru jalan bareng.
Aku suka buku. Tapi bukan komik, aku suka novel tapi misteri bukan romansa. Dan nggak tahu kenapa mendadak aku ngerasa tertarik lihat novel tebal bersampul krem dengan font merah muda yang besar di depanku, walaupun itu lebih tinggi.
Susah banget buat nyentuh aja, udah coba jinjit tapi cuma bisa sampai didepan aja tanganku.
"Eh!"
Klasik, tapi nyata. Aku keduluan orang lain. Tentunya dia lebih tinggi dariku yang cuma pakai sendal jepit dengan tali tanpa hak dibawahnya.
"It's End With Us!" Aku cuma bisa mandang tangan orang yang lagi ngebaca sampulnya itu.
"Kakak suka baca novel ginian?"
Mungkin awalnya aku gak kenal siapa dia, sampai buku itu menyingkir dan gak nutupi mukanya.
"Kamu?"
"Telat banget kak kalau mau kaget. Kita tadi ketemu diparkiran!"
Aku gelengin kepalaku, nggak sama sekali. Aku gak ngelihat dia dimanapun sebelum ini.
"Kak Lea suka baca novel?"
Sekali lagi dia nanya, dan aku bersikeras nggak mau jawab pertanyaan konyol itu.
"Siniin bukunya!"
Udah kucoba rebut dari tangannya, tapi malah dijauhin. Dia angkat tinggi sampai loncat juga gak ada gunanya.
"Aku punya yang ini, gimana kalau aku pinjamin aja. Mau?"
"Nggak, kamu pikir aku gak punya uang apa buat beli novel itu!"
Daren garuk belakang kepalanya, dia tertawa nggak tahu kenapa. Aku masih diam aja, gak ngegubris itu, terakhir dia malah nyimpen bukunya lagi di rak sebelum itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Feels? || Choi Yeonjun ✓
Teen Fiction[REVISI] "Keparat, setan alas!" Lea mungkin bisa sekali dua kali menoleransi seseorang dengan kadar menyebalkan selayaknya. Tapi tidak untuk Yeonjun, Masa SMA nya jadi terasa penuh emosi setiap kali Yeonjun membuat ulah. "Diem gak!" "Aku cuma berna...