26. No matter

35 5 0
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Eyyo~

Lama banget ya?

Sorry~
Cuz my rl so busy 🥺

Okey...
Happy Reading 🤗

Hari ini benar-benar hari sibuk buat beberapa organisasi dan ekskul. Ada jadwal lomba yang emang cukup bisa dibilang padat untuk semua siswa. Baik didalam sekolah juga sampai keluar sekolah. Contohnya yang didalam aku harus nge-handle lomba bulan bahasa sama acara puncak nya.

"Eh, ini udah kamu catat kan Lea, siapa yang mau ikut lomba dari kelas kita?"
Kak Raka duduk disampingku, kasih map yang isinya lembar kertas penuh coretan. Tulisannya macam-macam karena punya masing-masing kelas.

"Udah kak!"

"Oke, tinggal rekap aja ya! Aku juga mau konfirmasi sama anak musik buat yang gak ikut lomba keluar harus ngisi acara sama handle lomba didalam!"

"Iya kak!" Aku manggut-manggut, kepalaku pusing banget ngurusin kertas yang bertumpuk ini, belum lagi harus ngejar deadline matematika yang dikumpulin besok. Sekarang aja aku sambilan nyicil biar malam gak keteteran karena harus datang buat les.

"Kamu sakit ya?"

Kak Raka natap aku khawatir, bukan niat melebih-lebihkan tapi emang tatapannya gak biasa banget.

"Nggak kok, Lea gak papa!" aku cepat-cepat narik senyumku, biar kak Raka percaya aku baik-baik aja.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu, aku yang notabenenya cuma berdua sama kak Raka dikelas karena lagi jam istirahat jelas dengar itu.

"Kak Lea!"

Daren, dia masuk ke kelasku. Terakhir lihat dia emang seminggu yang lalu. Dia juga sibuk banget padahal masih murid baru.

"Kak Raka, Bu Kayla nyariin buat ngomongin keanggotaan Pramuka yang baru!"

Kak Raka gak jawab Daren, dia langsung berdiri ninggalin kelas tanpa ngomong sepatah katapun.

"Dimakan kak!"

Daren kasih aku kotak makan siang. Aku gak bisa bilang apa-apa karena dia seperti tahu sekali apa yang aku butuhin sekarang.

"Ah, buatku? Serius?"

Aku sendiri bingung sama sikapku ke Daren akhir akhir ini. Terutama untuk kali ini yang sama sekali gak nolak apa yang dia kasih. Bisa dibilang lama gak ketemu aku sedikit merasa ada yang hilang, dia kayak malaikat penolong banget kalau disaat-saat terdesak.

"Iya, aku baru belajar buatnya pagi tadi!"

Tanganku langsung raih kotak bekalnya, buka dan lihat isinya yang bisa buat senyum ku ngembang lebar. Lucu kayak anak TK. Dia menata sendiri isinya biar ngebentuk karakter kucing disana.

"Sushi?"

Udah lama banget gak makan sushi, terakhir mungkin bulan lalu waktu sama ibu jalan-jalan.

Aku ambil sumpit nya, bawa satu kepal kecil nasi salmon itu kedepan mulutku untuk disantap.

"Kok enak sih? Jujur kamu gak buat sendiri kan?"

Mulutku penuh sushi sekarang. Gak cukup satu suap aku masukin lagi. Mungkin agak terkesan menggelikan, aku kayak orang gak makan seminggu sekarang .

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang