Chapter 4

540 77 13
                                    

Kita adalah pasangan yang sempurna. Hanya saja kita tidak sedang berada di situasi yang sempurna.

•••

"Ra, katanya mau ngomong sesuatu?"

Tiara sontak mengalihkan fokusnya dari ponsel ke arah Anrez. Seketika ia menjadi takut dan gelisah. Tiara takut kalau Anrez akan marah padanya.

"Ra?"

"I-iya ... iya."

"Kenapa, Ra?" tanya Anrez.

Tiara mengambil napasnya dalam-dalam lalu ia keluarkan perlahan guna menenangkan dirinya.

Anrez terkekeh. "Kenapa sih? Sampai ambil napas gitu."

"Sebenernya ..."

"Hm? Kenapa, Ra?"

"Anu ... sebenernya ..."

"Jangan bikin aku peluk kamu gara-gara gemes sama kamu, ya, Ra," ucap Anrez yang sudah tidak sabar ingin mendengarkan cerita dari Tiara.

Tiara cemberut. "Tapi kamu jangan marah sama Rara, ya."

"Hm? Tergantung."

"Yaahhhh. Jangan maraahhhh," rengek Tiara.

"Cepetan ngomong, Ra."

Tiara menghela napasnya berat. "Beberapa hari yang lalu Aleta nyamperin Rara ke kelas."

"Hah? Ngapain?" tanya Anrez yang jelas terkejut.

"Dia suruh Rara ... buat jauhin Anrez."

"Gila tuh orang kali, ya. Tapi kamu gak diapa-apain kan sama dia?" Tiara menggeleng.

"Ra, kenapa gak bilang? Kenapa baru bilang sekarang? Kalau aku tau, aku bisa lebih jagain kamu dari dia."

"Rara gak mau nanti kamu malah berantem sama Aleta," jawab Tiara seraya menundukkan kepalanya karena tidak berani menatap manik mata Anrez.

"Jangan gitu, Ra. Udah tugas aku buat jagain Rara. Nanti kalau Rara kenapa-kenapa, aku juga yang ngerasa bersalah."

Tiara mengangguk pelan. "Maaf."

Anrez menghela napasnya panjang. Untung saja Aleta tidak berbuat yang lebih parah dan nekat dari pada tadi. Entahlah ia akan seperti apa kalau Tiara kenapa-kenapa.

"Kita pulang sekarang," ucap Anrez lalu berdiri dari duduknya dan mengambil belanjaan Tiara kemudian beranjak dari sama tanpa menunggu gadis itu.

Tiara menatap punggung Anrez yang mulai menjauh meninggalkannya. Biasanya, cowok itu akan menggandeng tangannya dan mereka berjalan beriringan. Tapi sekarang tidak. Anrez marah padanya.

•••

Rifky dan Hasya sedang menikmati salah satu mall di Jakarta bersama untuk yang pertama kalinya. Mereka baju saja selesai bermain di game master.

"Eh, Rif. Itu bukannya Tiara sama Anrez?" tanya Hasya ketika matanya menangkap Tiara dan Anrez yang berjalan lumayan berjauhan seperti sedang bermusuhan.

Rifky ikut menatap pandangan yang sama dengan Hasya. "Iya, itu mereka. Kok jauhan gitu jalannya? Tumben banget, biasanya juga gandengan."

"Lagi marahan kali, Rif. Kalau diliat sekarang nih, pasti Anrez yang lagi ngambek," sahut Hasya disertai kekehannya.

Kadang ia gemas dengan Tiara dan Anrez. Hasya tau betul kalau keduanya pasti memiliki perasaan yang sama. Pastinya perasaan yang lebih dari sahabat.

Anzara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang