Terkadang memang pertemanan atau persahabatan menjadi ada yang mengganjal di hati, saat di antaranya tumbuh asmara di satu sisi.
•••
"Selamat pagi, Raraaa," sapa Anrez saat matanya menangkap Tiara yang baru saja turun dari kamarnya.
"Haii. Udah sarapan belum?"
Anrez menggeleng. "Belum."
"Ayo kita sarapan bareng," seru Tiara.
"Tante sama Om belum bangun, Ra?" tanya Anrez.
"Udah. Mama lagi nungguin Papa mandi."
Anrez manggut-manggut. "Masih ngantuk enggak, Ra?"
"Enggak. Rara tidur cepet semalem. Kamu enggak ngantuk, kan?"
"Enggak kok. Aku juga tidur cepet semalem pas kamu udah enggak bales chat dari aku lagi," jawab Anrez.
"Itu Rara tidur."
"Iyaaaa, aku tau," ujar Anrez seraya mencubit pelan pipi Tiara.
"Eh, udah ada Anrez. Sarapan bareng, ya, kita," seru Mama Fitri yang berjalan ke arah meja makan dengan Papa Arief di sampingnya.
"Halo, Om, Tante. Anrez ikut sarapan, ya."
"Boleh dong anak Papa. Kita sarapan bareng, ya," balas Papa Arief.
Mereka pun mendudukkan tubuhnya ke meja makan untuk melakukan sarapan bersama.
"Eh, Ra. Papa hampir lupa."
"Apa, Pa?" tanya Tiara.
Papa Arief merogoh saku celananya untuk mengambil sesuatu kemudian memberikannya pada anak gadisnya.
"Ini kunci apa?" tanya Tiara dengan tangannya yang terulur menerima kunci dari papanya.
"Villa yang mau kamu tempatin, kuncinya ada di Papa. Katanya Pak Edo takut enggak ada di villa pas kalian dateng. Jadinya Papa kasih aja kuncinya ke kamu."
Tiara manggut-manggut. "Emang Pak Edo mau ke mana?"
"Katanya sih mau pulang dulu setelah beresin villa."
"Ohhh, oke deh. Makasih, Papaa," kata Tiara.
"Sama-sama, sayang."
"Kalian gimana berangkatnya? Bawa 4 mobil berarti?" tanya Mama Fitri.
"Enggak, Tan. Abis ini kita mau jemput Rifky sama Hasya di rumah Hasya," jawab Anrez.
"Oh, jadi bawa 2 mobil?" Anrez mengangguk.
"Hati-hati, ya, Rez, nyetirnya. Kalau capek, gantian sama Rifky," peringat Papa Arief.
"Pasti, Om. Anrez kan bawa Rara, pasti nyetirnya hati-hati."
•••
"Ih, Hasya mana sih? Dari tadi chat-nya enggak dibales-bales terus," gerutu Tiara.
"Rara turun deh," putus Tiara lalu membuka safety-belt dan turun dari mobil.
"Dasar Rara." Anrez geleng-geleng kepala memperhatikan Tiara yang kini sedang berjalan memasuki rumah Hasya.
Selang beberapa menit, akhirnya Tiara keluar bersama Hasya dan Rifky. Ketiganya langsung naik ke mobil Anrez.
"Yo, Rez. Eh, kita janjian di mana sih sama yang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anzara ✓
Teen FictionBersahabat sejak kecil memang tidak menjamin perasaan itu tidak akan tumbuh. Apalagi separuh hidupnya dijalani bersama-sama. Pastinya, perlahan perasaan itu akan muncul. Entah Tiara, atau Anrez, atau bahkan keduanya. Start 15/11/2021 End 6/4/2022