"Kita seneng lo ada di sini lagi," kata Nabila.
"Tetap di sini dan jangan pergi lagi, ya, Ra," ucap Hasya memohon.
Tiara mengangguk. "Maafin gue, ya."
"It's okay. Sini peluk lagii," seru April lalu mereka kembali berpelukan. Pelukan yang membuat seluruh beban di pundak Tiara dan rasa bersalah di hatinya seketika memudar.
"Udahan dong, gue juga kangen Rara," sahut Ben membuat mereka melepaskan pelukannya lantas terkekeh.
"Nih, ambil Rara-nya nih," seru Nabila seraya mendorong pelan Tiara ke arah Ben.
"RAAA IHHH," teriak Ben membuat Tiara terkejut.
"Enggak usah teriak-teriak, Ben. Gue enggak congek."
Ben tertawa pelan. Ia menatap lekat manik mata sahabatnya dengan senyuman yang tercetak di bibirnya.
"Kangen, Ra. Lo jahat banget ninggalin gue selama 10 tahun. Padahal lo udah janji hari Jumat mau ngabisin waktu sama gue. Tapi kenapa lo malah ninggalin gue? Lo tau enggak? Anrez hampir gila enggak ada lo."
Anrez sontak melebarkan matanya. "Kok lo bawa-bawa gue sih, Ben?"
"Tapi bener kan lo hampir gila?"
"Eee—iya sih," gugup Anrez.
"Tuh, Ra. Jahat banget Rara," sambung Ben.
"Iyaaaa. Maafin Rara, ya, Ben."
Ben tersenyum manis. "Kangen, Ra. Sini peluk gue," katanya sembari merentangkan kedua tangannya.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Tiara langsung menghambur ke dalam pelukan Ben. Memeluk tubuh sahabatnya erat sekali.
"Gue juga kangen banget sama lo. Maafin gue, ya."
Ben mengangguk. "Jangan pergi lagi, ya, Ra," ucapnya dengan tangannya yang mengelus punggung Tiara.
"Iya, Ben. Gue bakal tetep di sini sama kalian," balas Tiara.
"Kayaknya udah lama enggak sih pelukannya?" sindir Anrez membuat Tiara melepaskan pelukannya kemudian menatap tajam ke arah cowok itu.
"Bisa diem enggak?"
Anrez mengangguk pasrah. "Maaf."
Defika tertawa. "Kicep juga lo sama Rara."
"Miloooo," panggil Tiara ceria membuat Milo terkekeh.
"Raraaa," balas Milo langsung membawa Tiara ke dalam pelukannya. Memeluk erat tubuh gadis itu untuk menyalurkan rasa rindunya yang selama ini ia rasakan.
"Milo, maaf."
"It's okay, Ra. Kamu udah berapa kali minta maaf hari ini coba hitung," ujar Milo.
"Mau 1000 kali aku minta maaf juga itu enggak akan cukup, Milo."
Milo melepaskan pelukannya kemudian menatap ke arah Tiara. Ia menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.
"Kata siapa? Kamu minta maaf sekali aja itu udah cukup buat kita. Yang penting sekarang kamu udah ada di sini sama kita ."
"Bener?"
"Bener, bestie," balas Milo membuat Tiara terkekeh.
"Sana gih ke Rifky, Naufal, sama Nabil. Mereka juga kayaknya kangen sama kamu," seru Milo.
"Ya kangen lah. Sini, Ra," ujar Naufal.
"RA, KANGEN," teriak Rifky.
"Enggak usah teriak, bego," kesal Nabil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anzara ✓
Teen FictionBersahabat sejak kecil memang tidak menjamin perasaan itu tidak akan tumbuh. Apalagi separuh hidupnya dijalani bersama-sama. Pastinya, perlahan perasaan itu akan muncul. Entah Tiara, atau Anrez, atau bahkan keduanya. Start 15/11/2021 End 6/4/2022