Anzara ✓

Chapter 92

Anrez Adelio

Sayanggg
Di manaa?

Iya sayang
Ini di ruangan rumah sakit
Kenapa, cinta?

Aku ke sana yaa

Aku aja yang ke ruangan kamu
Tunggu di sana ya

Ya udah dehh

Tiara tersenyum manis membaca beberapa pesan dari Anrez. Cowok itu memang tidak pernah membiarkan dirinya menghampiri Anrez. Selalu saja dia yang menghampiri Tiara. Aneh, tapi Tiara menyukainya.

"Jadi enggak ke ruangannya Anrez?" tanya Defika.

Tiara menggeleng. "Dia yang ke sini."

"Ya udah, gue suruh Ben ke ruangan lo berarti."

"Iya, Def," balas Tiara. Ia kembali fokus pada layar komputer yang menunjukkan hasil pindai CT pasiennya.

Tok tok

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Tiara mengalihkan fokusnya dari komputer. Senyumnya sontak terukir ketika matanya menangkap Anrez yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Hai, sayang. Udah ada Defika aja nih di sini," kata Anrez.

"Iya nih, dia santai banget hari ini," balas Tiara.

"Kamu sibuk banget hari ini?"

Tiara mengangguk. "Banyak pasien IGD dateng hari ini. Aku juga sekarang lagi liat CT scan pasien yang bakal aku operasi besok nih."

"Mau cuti enggak? Liburan gituuu."

"Enggak. Enggak mauuu. Enggak mau cuti," balas Tiara membuat Anrez terkekeh.

"Iya deh iya. Tapi nanti kalau kita udah nikah, kamu cuti, ya."

"Nikah terooosssss. Kebelet nikah apa gimana sih si Anrez," sahut Defika.

"Sewot lo sama gue. Heran dah."

Ceklek

"Assalamualaikum, guys. Maaf baru sampe," kata Ben saat cowok itu sudah masuk ke ruangan Tiara.

"Haiii. Sini duduk. Aku jadi nyamuk dari tadi," seru Defika seraya menepuk space kosong di sampingnya.

Ben terkekeh. "Emang mereka mah selalu bikin orang jadi nyamuk. Mau heran tapi mereka."

"Nyerocos aja lo. Ayo ah cabut. Bakal lama nih pasti milih barangnya," seru Tiara lalu berdiri dari duduknya.

"Let's go!"

•••

"Beliin apa, ya? Gue juga belum kasih kado pernikahan Hasya sama Rifky. Berarti gue beli kado pernikahan sama kehamilan mereka, terus sama kado pernikahan Nabil April," kata Tiara pada Defika.

"Beliin Hasya baju dinas aja," celetuk Defika membuat Tiara menoleh sempurna ke arah gadis itu.

"Enggak. Gue yakin Hasya udah punya banyak."