Chapter 16

243 43 0
                                    

I love him but we are friends.


•••

Sekarang Tiara dan Anrez sudah berada di mobil cowok itu. Anrez menancap gasnya menuju rumah Tiara.

"Tadi kok bisa sama Milo, Ra?" tanya Anrez membuka suaranya.

"Hm. Tadi Milo bolos pelajaran sejarah."

"Udah kayak yang deket gitu sama Milo, padahal baru kenal," ucap Anrez.

"Emang kenapa?"

"Yaa, gak apa-apa. Jangan terlalu deket, aku khawatir," balas Anrez.

"Sama Hasby gak boleh, sama Milo gak boleh, masa aku harus sama kamu terus?" tanya Tiara kesal.

"Gak apa-apa kalau kamu sama aku terus. Rara masih marah, ya? Manggil diri sendirinya pake 'aku' bukan pake 'Rara' lagi."

"Jangan permasalahin hal kecil deh," sahut Tiara.

"Itu bukan hal kecil, Ra. Kamu masih marah nih pasti."

"Ya abis—"

Tiba-tiba Anrez menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Matanya tidak teralih dari pandangan di depannya.

"NGAPAIN SIH BERHENTI NGEDADAK?"

"Ra, itu ada Kyla ..."

Tiara mengikuti arah pandang Anrez yang katanya ada Kyla itu. Dan benar saja. Kyla berdiri di atas trotoar seperti sedang menunggu taksi.

"Ajak Kyla bareng kita, ya? Kasian dia lagi nunggu taksi deh kayaknya. Kamu udah lama juga gak ketemu Kyla. Oke?"

"Tapi—"

Tanpa mendengar balasan dari Tiara, Anrez membuka pintu mobilnya lalu bergegas turun untuk menghampiri Kyla.

Dengan sangat jelas sekali Anrez berjalan mendekati Kyla. Diawali dengan pelukan hangat yang Anrez berikan kepada Kyla saat baru saja berada di hadapan gadis itu.

Setelah itu, sepertinya Anrez tampak basa-basi kepada Kyla. Sampai akhirnya mereka berjalan beriringan menuju mobil.

Ah, hatinya seperti tambah sesak dan mendesaknya untuk menangis lagi. Tapi tidak mungkin, kan, Tiara menangis saat ini juga?

"Lo kuat, Ra," batin Tiara menyemangati diri sendiri.

"Ra, itu Kyla," seru Anrez saat baru saja masuk kembali ke dalam mobil.

Tiara membalikkan tubuhnya untuk melihat Kyla. "Hai, Kyl. Lo apa kabar?"

"Hai, Ra. Kabar gue sangat baik dong. Lo apa kabar?"

"Baik juga, alhamdulillah," balas Tiara seraya menampilkan senyum manisnya.

"Kita jalan sekarang, ya. Anterin Kyla dulu ke rumahnya gak apa-apa, Ra? Kamu kabarin temen-temen suruh tunggu dulu bentar." Tiara mengangguk.

Tiara mengambil ponselnya yang berada di saku jaketnya lalu mengabari teman-teman untuk menunggu mereka sebentar saja.

Pecinta Cogan

Anzara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang