Kau tau perbedaan aku dan kamu? Kau yang suka melukai dan aku yang suka memaklumi.
•••
Drrtt drrtt
Nabil is calling..
"Halo?"
"Pril, gue depan rumah lo."
"Hah? Ngapain?"
"Belanja buat keperluan lusa, Pril. Lo enggak liat grup, ya? Mereka nyuruh kita buat beli keperluannya. Nabila malah udah ngasih list-nya ke gue."
"Bener-bener, ya, temen-temen lo."
"Udah, sekarang lo siap-siap dan cepetan ke bawah."
"Iya-iya."
Tutt tutt
Dengan gerakan cepat kilat, April bersiap-siap untuk pergi dengan Nabil. Ia melakukannya dengan segera karena tidak ingin Nabil menunggu lebih lama.
Setelah dirasa penampilannya sudah sempurna, April segera menuruni anak tangga dan menghampiri Nabil yang sedang menunggu di luar rumahnya.
"Hai," sapa April saat matanya sudah menangkap sosok Nabil yang tengah bersandar di mobilnya.
April mendudukkan tubuhnya di bangku teras untuk memakai sepatunya. Nabil membuka pagar rumah dan berjalan mendekati April.
"Lo tadi lagi apa? Tumben banget enggak baca chat grup."
"Tadi gue lagi baca novel," jawab April diakhiri dengan cengirannya.
Nabil terkekeh gemas. Tangannya terulur mengacak rambut April saking gemasnya dengan gadis yang sedang duduk di hadapannya itu.
"Nabil," panggil April seraya berdiri dari duduknya.
"Hm?"
"Bisa enggak, lo berhenti bikin gue baper?"
Nabil menggeleng. "Bagus kalau lo baper. Jadinya kalau gue nembak lo, lo pasti terima gue."
"Ayo ah." Nabil menggamit tangan April untuk digenggamnya erat-erat. Entah sejak kapan hidup Nabil berubah genre menjadi romance. Tapi yang pasti, Nabil menyukainya.
•••
"Wah, hujan, Bil," kata April antusias.
Nabil tersenyum. "Lo suka hujan?"
"Suka bangeettt!"
"Mau beli hot chocolate sambil liatin hujan di mobil?" tawar Nabil.
Mata April sontak berbinar. "Ayo!"
"Okay, sekarang lo bantuin gue masukin belanjaan dulu nih. Banyak banget, Pril."
April terkekeh. "Sorry. Gue excited duluan liat hujan."
Keduanya sibuk memasukkan belanjaannya ke dalam bagasi mobil diselingi oleh celetukan Nabil yang membuat April sesekali tertawa dan sisanya garing, sobat.
"Ayoooo kita beli hot chocolate!" seru April.
Nabil terkikik geli. "Seneng, ya? Something you like can be enjoyed together."
"Iya, apalagi kalau gue nikmatinnya sama lo," ucap April.
"Lo sengaja? Bales dendam? Mau bikin gue baper juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anzara ✓
Teen FictionBersahabat sejak kecil memang tidak menjamin perasaan itu tidak akan tumbuh. Apalagi separuh hidupnya dijalani bersama-sama. Pastinya, perlahan perasaan itu akan muncul. Entah Tiara, atau Anrez, atau bahkan keduanya. Start 15/11/2021 End 6/4/2022