Chapter 55

326 67 39
                                    

Desah napas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta

•••

Tiara mendudukkan tubuhnya di kursi samping ranjang Anrez. Tangannya terulur mengelus lembut puncak kepala Anrez.

"Cepet sembuh, Anrez. Rara kangen."

Merasa ada sesuatu yang menyentuh kepalanya dan suara yang sangat familiar menyapa telinganya, Anrez terbangun dari tidurnya.

Anrez membuka matanya perlahan dan langsung menangkap sosok Tiara yang berduduk di samping ranjangnya.

"Rara," panggil Anrez.

"Hm?"

"Kok di sini?" tanya Anrez masih dengan suaranya yang parau.

"Jenguk."

"Rara jangan cuek-cuek, aku sedih dengernya," ucap Anrez membuat Tiara mati kutu. Tidak menyangka kalau Anrez akan mengucapkan hal itu.

"Ra ..."

Tiara diam. Menunggu Anrez melanjutkan ucapannya kepada dirinya. Sementara cowok itu menatap lekat ke arah gadis yang berada di hadapannya.

Tangan Anrez terulur mengelus puncak kepala Tiara lembut. "Aku kangen. Aku kangen Rara. Tapi aku tau sekarang Rara lagi sibuk sama olimpiade yang tinggal kurang dari 2 minggu lagi. Aku juga tau Rara sekarang deket sama Milo."

"Rara suka, ya, sama Milo? Rara udah pacaran sama Milo? Kemarin aku liat Milo nembak Rara di depan rumah Rara."

Tanpa sempat Tiara menjawab, Anrez kembali menutup matanya. Cowok itu kembali ke alam mimpinya tanpa sempat mendengar jawaban dari Tiara.

"Rara enggak pacaran sama Milo, Anrez," lirih Tiara.

Perasaanku ada di kamu.

•••

Tiara menuruni tiap anak tangga lalu berjalan ke dapur untuk menghampiri Mama Rani.

"Tanteee," panggil Tiara menginterupsi kegiatan memasak Mama Rani.

"Eh, Rara. Anrez bangun enggak?"

"Bangun tapi sebentar, Tante. Tante lagi masak apa? Rara bantuin, ya."

"Masak ayam serundeng kesukaan Rara. Makan di sini, ya, Ra," balas Mama Rani.

"Wah, kalau ada ayam serundeng, Rara pasti makan di sini, Tan."

Mama Rani terkekeh. "Kamu bikin sambel aja deh, Ra. Sambel buatan kamu suka enak."

"Ah, Tante bisa aja. Rara bikin sambel nih ya."

Keduanya berkutat dengan pekerjaan masing-masing. Mama Rani yang menggoreng ayamnya dan Tiara membuat sambal.

"Gimana olimpiade-nya, Ra?" tanya Mama Rani membuka topik.

"Alhamdulillah lancar, Tan. Kurang dari 2 minggu nih olimpiade-nya. Nanti Tante sama Om nonton Rara, ya?"

"Tante sama Om pasti nonton. Dimana emang sih, Ra, olimpiade-nya?"

Tiara menggeleng. "Rara belum tau sih, Tan. Nanti kalau Rara udah tau, Rara kasih tau, ya."

"Semangat, ya, sayang. Rara pasti bisa menang!" kata Mama Rani seraya mengelus puncak kepala Tiara.

Anzara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang