Anzara ✓

Chapter 84

"Deefff," panggil Tiara.

"Apaan?"

"Anterin, yuk. Gue belum beli kado buat Anrez anjir. Besok dia ulang tahun," seru Tiara heboh.

Sekarang pukul 7 malam. Mereka sudah pulang dari rumah sakit sejak pukul 5 sore yang lalu.

"Kenapa belum beli? Sibuk sama operasi sih lo. Pacar lo Anrez atau organ-organ sih sebenernya?"

"Buset. Anrez lah," balas Tiara.

"Terus kenapa bisa belum beli kado? Padahal ulang tahunnya besok."

"Baru inget. Baru tau kalau hari ini tanggal 15 April," jawab Tiara.

Defika menghela napasnya. "Makanya—"

"Buruan mau nganterin enggak?" sela Tiara menghentikan Defika agar tidak mengomel lebih panjang lagi.

"Iya-iya, ayo. Gue ganti baju dulu."

"Gitu kek dari tadi. Enggak usah pake acara ngomel segala," ujar Tiara.

Defika memilih untuk tidak membalas ucapan Tiara dan langsung berjalan menuju kamarnya hendak mengganti baju.

Tiara mendudukkan tubuhnya selagi menunggu Defika. Gadis itu membuka ponselnya hendak mengabari Anrez.

"Kabarin apa, ya, ke Anrez? Bilang aja mau main sama Defika kali, ya?"

"Iya, gitu aja."

Anrez Adelio

Sayanggg
Aku mau keluar sama Defika ya

Mau kemana sayang
Udah malem loh

Sebentar aja
Ke mall deket rumah kok

Aku anter ya?

Enggak usah
Ngapain coba
Sebentar aja sayang

Ya udah deh
Tapi kabarin aku terus ya

Siaaappp sayangg

"Ayo," seru Defika.

"Ayoooo!"

"Mau beliin apa, Ra?" tanya Defika.

"Hmm, apa, ya? Mobil? Motor? Sepatu? Jam? Baju? Topi? Jas? Kemeja?"

"Buset, lo serius mau beliin Anrez mobil atau motor? Banyak duit lo?" balas Defika.

"Banyak lah."

"Gue tau lo kadoin apa ke Anrez," ujar Defika.

"Apa?"

"Sini gue bisikin."

Tiara mendekatkan telinganya pada mulut Defika, siap mendengarkan bisikan dari sahabatnya.

"Buruan nikah, Ra."

•••

"Gue mau kasih Anrez surprise," kata Tiara.

Kini keduanya sudah sampai di salah satu mall dekat rumahnya. Mereka sedang berkeliling mencari kado yang cocok untuk diberikan kepada Anrez.

"Surprise apaan kado aja belom dapet."

"Lo kenapa sih sensi amat sama gue," ujar Tiara.