Aku menginginkanmu seutuhnya, selamanya, kamu dan aku, setiap hari.
•••
"Pagii," sapa Tiara saat para laki-laki berjalan menuju dapur.
"Pagi," jawab mereka serempak.
"Wah, udah pada ganteng nih. Kita sarapan dulu, ya," seru Hasya.
Mereka pun menyiapkan sarapannya di atas meja makan dibantu oleh para laki-laki. Setelah semuanya siap, mereka duduk di meja makan untuk sarapan bersama.
"Kalian mau ke mana rencananya?" tanya Nabila.
"Gue sama Rifky sih mau ke Cimory Dairyland," jawab Hasya.
"Lo ke mana, Pril?" tanya Nabila.
Belum sempat April menjawab, Nabil sudah menjawabnya lebih dulu. "Ke Museum Zoologi," jawabnya.
"Aku baru mau jawab loh," kata April.
Nabil tersenyum. "Kamu lagi makan, jadi aku aja yang jawab. Makan lagi."
"Lo ke mana, Ra?" tanya Nabila.
"Ke Kebun Teh. Lo ke mana?"
"Rencananya ke Kebun Durian Warso Farm karena gue sama Naufal sama-sama pecinta durian," jawab Nabila.
"Abis sarapan langsung berangkat? Ada motor kok di garasi."
"Ada empat emang, Ra? Biasanya cuman dua, kan?" tanya Anrez.
"Papa sewa dua motor lagi. Motornya udah dicek kok. Aman semua, tinggal dipake aja."
"Wih, makasih, Ra," kata Rifky.
"Sama-sama. Have fun, ya."
•••
"Sayang, susah buka ceklekan helm-nya," seru Hasya yang masih berusaha melepas helm-nya.
Rifky menoleh ke arah Hasya disertai kekehannya. "Sini aku bukain."
Cowok itu mendekat pada Hasya untuk membantu melepaskan helm-nya. Kini jarak antara Hasya dan Rifky terkikis alias sangat dekat sekali membuat gadis itu terdiam dengan detak jantungnya yang sudah berdegup lebih kencang.
"Iky," panggil Hasya.
"Hm?"
Cup
Tanpa aba-aba, Hasya mencium pipi Rifky singkat membuat pergerakan cowok itu seketika terhenti. Tubuh Rifky langsung menegang ketika benda kenyal mendarat pada pipinya.
Rifky memegang pipinya yang baru saja dicium oleh Hasya. "Kamu cium aku?"
Hasya terkekeh. "Enggak, aku cubit kamu."
"Sya, cium lagi dong," ujar Rifky.
"GILA LO, NGELUNJAK."
"Ampun, sayang," imbuh Rifky.
"Cepetan buka helm aku."
"Iya-iya. Abis kamu pake acara cium aku segala. Aku kan jadi gak fokus," kata Rifky lalu kembali membantu Hasya membuka helm-nya.
"Nah, udah," seru Rifky ketika helm-nya sudah terlepas dari kepala Hasya.
"Maaci, sayang. Yuk masuk," ucap Hasya kemudian menggandeng tangan Rifky untuk masuk ke dalam.
"Sya, bentar," tahan Rifky.
"Kenapa?"
"Tadinya mau mikir gombalan, eh malah kepikiran kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anzara ✓
Roman pour AdolescentsBersahabat sejak kecil memang tidak menjamin perasaan itu tidak akan tumbuh. Apalagi separuh hidupnya dijalani bersama-sama. Pastinya, perlahan perasaan itu akan muncul. Entah Tiara, atau Anrez, atau bahkan keduanya. Start 15/11/2021 End 6/4/2022