Chapter 99

343 57 31
                                    

Pengajian 03/07/2025

Tiara sudah bangun dari tidurnya sejak pukul setengah 5 pagi. Hari ini adalah jadwalnya Tiara pengajian, sungkeman, dan siraman mengingat pernikahannya tinggal 2 hari lagi.

Ah, perasaannya semakin tidak karuan. Ia akan menikah pada hari Sabtu nanti. For you information, Anrez pun memiliki kegiatan yang sama dengannya hari ini.

Sekarang tepat pukul 7 pagi. Acara pengajiannya akan diselenggarakan pada pukul 8 pagi.

Tiara sudah siap dengan pakaiannya. Dress panjang berwarna putih dengan kain yang ia gantungkan di kepalanya. Ah, iya. Acara pengajiannya di rumah Tiara. Beberapa tamu undangan sebentar lagi pasti hadir.

Tok tok

"Raaa."

"Masuk," seru Tiara.

Pasti itu adalah suara Defika. Gadis itu pasti bersama dengan Nabila, April, dan juga Hasya. Sedangkan para laki-laki, mereka menghadiri acara Anrez di rumah cowok itu.

Ceklek

"Cantik banget," puji April.

Tiara tersenyum. "Perasaan gue udah enggak karuan."

"Pasti. Tapi nanti pas udah ijab mah langsung lega pasti lo," balas Hasya.

"Cowok-cowok di rumah Anrez, ya?" tanya Tiara.

Nabila mengangguk. "Iya, mereka di sana. Enggak mungkin semua di sini. Kasian si Anrez nanti bestie-nya enggak ada yang dateng."

Tiara terkekeh pelan. "Iya juga sih."

"Raaaa, lo udah mau nikah ajaa. Perasaan baru kemarin gue kenal sama lo," ucap Defika.

"Diem, Def. Gue udah make up, enggak lucu kalau gue nangis."

"Janji sama gue, harus bahagia terus sama Anrez, ya. Kalau si Anrez macem-macem, bilang aja sama kita," peringat Defika.

"Iya, sayang. Makasih, ya. Makasih udah mau jadi sahabat gue sampai sekarang."

Tepat pada pukul 8 pagi, acara pengajian dimulai. Pengajian berjalan dengan khidmat dari awal sampai selesai dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Selanjutnya adalah sungkeman. Kedua orang tua Tiara sudah duduk di bangku. Gadis itu berjalan mendekati Papa Arief. Ia berlutut dengan tangannya yang memegang tangan Papa Arief lalu menundukkan kepalanya.

"Bismillahirrahmanirrahim. Astaghfirullahaladzim, asyhadualla ilahailallah, wa asyhaduanna muhammadarrasulullah."

"Papa dan Mama yang sangat Tiara cintai, aku memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah Tiara lakukan selama menjadi anak Papa dan Mama. Maafkan Tiara yang masih belum bisa memberikan kebahagiaan kepada Mama dan Papa."

"Dalam kesempatan ini, Tiara ingin mengucapkan beribu terima kasih kepada Papa dan Mama, yang sudah membesarkan dan membimbing Tiara sampai dewasa, mendapatkan pendidikan yang baik dan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan."

Tiara menjeda ucapannya. Air matanya tidak bisa berhenti turun sejak tadi. Rasanya sedih sekali bercampur bahagia. Hatinya sangat lemah jika sudah bersangkutan dengan kedua orang tuanya.

Setelah berusaha mengontrol dirinya, ia kembali melanjutkan ucapannya untuk kedua orang tuanya.

"Hari ini, Tiara mohon izin kepada Papa dan Mama untuk menikah dengan pria pilihan Tiara yang bernama Anrez Adelio Grahana. Insya Allah, ia adalah pria yang baik dan bertanggung jawab."

Anzara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang